Pakar Tata Kota: Kedubes AS Harus Buka Blokade Trotoar

Trotoar depan Kedubes AS merupakan ruang publik yang wajib dibuka untuk umum.

Republika.co.id/Eva Rianti
Trotoar di depan Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023), ditutup.
Rep: Ali Mansur Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Blokade trotoar di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, menuai kecaman dari masyarakat dan pejalan kaki. Selama ini, para pedestrian harus mengalah hingga melintasi bahu jalan yang berbahaya untuk menghindari blokade trotoar di depan gedung Kedubes AS.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan, Nirwono Joga menyoroti penutupan trotoar yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun itu. Dia menilai, trotoar yang berada di depan Kedubes AS merupakan ruang publik yang wajib dibuka untuk umum.

Sehingga, trotoar di depan gedung Kedubes AS pun dapat kembalikan ke fungsinya sebagai jalur pedestrian. Dengan begitu, pejalan kaki bisa mendapatkan hak-haknya kembali menikmati fasilitas yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tersebut.

Baca: Koalisi Pejalan Kaki Desak Trotoar di Depan Kedubes AS Dibuka



"Trotoar di depan kedus AS sebagai ruang publik wajib dibuka untuk umum, bisa dilintasi masyarakat umum, dikembalikan fungsinya untuk pejalan kaki umum," ujar Nirwono saat dihubungi di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Nirwono juga menyarankan agar Kedubes AS dapat merancang ulang halaman gedungnya sebagai jarak pengaman. Misalnya, berupa pembangunan taman yang luas, sehingga ada jarak dengan trotoar yang bisa dikases masyarakat umum. Di samping itu, pejalan kaki juga dapat kembali menggunakan trotoar tersebut sebagaimana mestinya.

"Sehingga win-win solution, warga dapat melintasi trotoar, keamananan Kedubes juga tetap dapat terjaga," ucap Nirwono. Selain itu, sambung dia, Kedubes AS juga tetap dapat menempatkan petugas keamanan di halaman depannya.

Baca: Trotoar di Depan Kedubes AS Diblokade, Dinas Bina Marga DKI Segera Cari Solusi

Tentunya dapat melengkapi dengan kamera pengawas atau CCTV canggih. Sehingga pihak keamanan puun dapat mengantisipasi jika ada indikasi tindakan kriminal atau ancaman terhadap keamanan gedung tersebut.

Sementara itu Republika.co.id juga berupaya menghubungi Polres Metro Jakarta Pusat untuk mengkonfirmasi apakah sebelumnya ada koordinasi dengan aparat terkait penutupan trotoar tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin belum memberikan tanggapan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler