Kadin: Keketuaan ASEAN Momentum Tingkatkan Investasi
Produk kendaraan listrik menjadi salah satu pangsa pasar potensial.
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kamar dagang industri (Kadin) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyebutkan masa keketuaan Indonesia di ASEAN saat ini merupakan momentum tepat untuk meningkatkan investasi sektor industri pada era pemulihan ekonomi nasional.
"Sektor industri mulai bergairah dan dengan Indonesia menjadi Ketua ASEAN akan lebih memudahkan menarik investasi dari negara-negara anggota melalui kemitraan strategis," kata Ketua Kadin Kabupaten Bekasi Heri Noviar di Cikarang, Kamis (8/6/2023).
Dia menjelaskan melalui keketuaan Indonesia, kemitraan strategis antara negara-negara anggota ASEAN dapat dijadikan peluang untuk memperluas investasi baik padat karya maupun padat modal seiring kemajuan teknologi.
"Kabupaten Bekasi membuka pintu selebar-lebarnya bagi para investor ASEAN sebagai tujuan penanaman modal," katanya.
Ia menyatakan sebagai daerah pemilik kawasan industri besar, Kabupaten Bekasi berharap pemerintah pusat memfasilitasi negara-negara anggota, kota-kota, maupun pengusaha di wilayah ASEAN untuk mau berinvestasi, terlebih potensi tersebut masih terbuka luas.
Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mengembangkan lahan industri untuk memudahkan investor memilih lokasi bisnis. Selain di wilayah selatan yang kini telah dihuni ribuan pabrik, wilayah utara khususnya yang berdekatan dengan Ibu Kota pun mulai dipenuhi aktivitas industri.
"Kami di Kadin juga masuk tim vokasi yang bertugas memastikan peningkatan keahlian tenaga kerja sesuai Perpres dan Permen. Jadi ketika industri saat ini sudah masuk 5.0, tenaga kerja kita harus sudah siap," ucapnya.
Heri mengaku sektor manufaktur masih menjadi industri terbesar di Kabupaten Bekasi yang dapat dijadikan salah satu sasaran utama investor ASEAN melalui sejumlah pengembangan inovasi hasil produk.
Produk kendaraan listrik menjadi salah satu pangsa pasar potensial untuk digarap mengingat perkembangan teknologi yang semakin maju, mengikuti tuntutan zaman.
"Sektor manufaktur masih yang terbesar dan sulit digantikan. Contoh mobil listrik yang mulai terus berinovasi, bahkan salah satu pabrikan baru-baru ini membangun perusahaan yang memproduksi baterai kendaraan listrik," katanya.
Kemitraan strategis ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah meningkatkan realisasi capaian investasi. Berdasarkan data investasi 2021, Kabupaten Bekasi masih menjadi daerah primadona investor dengan capaian Rp 42 triliun, menyumbang 31,78 persen total penanaman modal Provinsi Jawa Barat.
Setahun berselang atau sepanjang tahun lalu, realisasi investasi di Kabupaten Bekasi bertambah menjadi Rp 47 triliun sekaligus menobatkan daerah itu sebagai langganan peringkat pertama nasional dengan jumlah penanaman modal terbesar.
Pemerintah Kabupaten Bekasi juga memastikan iklim investasi tetap kondusif sehingga investor tertarik membuka bisnis baru. Kondisi itu juga diperlukan untuk menjaga 11 kawasan industri besar serta sedikitnya 7.339 perusahaan yang sudah eksisting agar bisa terus menjalankan produksi hingga jangka panjang.