Karhutla di Kanada Makin Intensif, Ribuan Penduduk Dievakuasi
Kebakaran hutan dan lahan dapat berlangsung sepanjang musim panas.
REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Kebakaran hutan yang semakin intensif memaksa ribuan orang dievakuasi di seluruh Kanada. Seorang menteri provinsi pada Sabtu (10/6/2023) memperkirakan kebakaran hutan dan lahan dapat berlangsung sepanjang musim panas.
Lebih dari 46.000 km persegi hutan telah terbakar sejak awal 2023. Jumlah hutan dan lahan yang terbakar jauh di atas rata-rata sebelumnya karena Kanada menghangat lebih cepat daripada negara lain di dunia, di tengah perubahan iklim. Kebakaran meningkat di Alberta. Pada Jumat (9/6/2023), penduduk Kota Edson mengalami evakuasi kedua sejak Mei.
“Api sangat tidak terkendali sehingga beberapa petugas kehutanan harus mundur. Mereka tidak bisa melawan api ini," ujar Kepala administrasi Yellowhead County, Luc Mercier, dilaporkan The Straits Times, Ahad (11/6/2023).
Berbicara kepada penyiar CBC, seorang warga, Hayley Waites mengatakan, evakuasi di Kota Edson terjadi dalam bentuk konvoi besar. Banyak orang melarikan diri dari kota tersebut.
“Ketika Anda panik yang Anda pikirkan hanyalah melarikan diri. Tapi begitu Anda pergi dengan mobil, Anda bertanya: 'Bagaimana jika rumah saya sudah tidak ada lagi ketika saya kembali?'" kata Waites.
Sementara itu di Kota Tumbler Ridge, British Columbia, penduduk dievakuasi saat api mendekat dalam jarak beberapa kilometer. Menteri Keamanan Publik Quebec, Francois Bonnardel mengatakan, situasi di bagian tengah dan barat laut provinsi itu tetap sulit, bahkan beberapa kota terancam.
“Ini adalah yang pertama dalam sejarah Quebec melawan begitu banyak kebakaran, mengevakuasi begitu banyak orang. Kami akan bertarung yang menurut kami akan berlangsung sepanjang musim panas," ujar Bonnardel.
Sekitar 14.000 orang berada di bawah perintah evakuasi di Quebec. Otoritas lingkungan saat ini mencatat 416 kebakaran aktif di Kanada dengan 203 di antaranya diklasifikasikan sebagai tidak terkendali.