Amal Anak Diperlihatkan kepada Orang Tua yang Telah Wafat Setiap Jumat
Orang tua yang telah meninggal akan melihat apa saja amal yang dikerjakan anaknya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amal orang-orang yang hidup ternyata diperlihatkan Allah SWT kepada para nabi dan orang tuanya masing-masing yang telah wafat. Sehingga orang tua yang telah meninggal akan melihat apa saja amal yang dikerjakan anaknya ketika di dunia.
Dalam kitab at Tadzkirah dijelaskan amal-amal orang yang masih hidup akan diperlihatkan pada orang tuanya yang telah meninggal pada Jumat. Apabila anak yang masih hidup itu melakukan amal kebaikan, orang tua yang telah meninggal itu akan merasa gembira. Sedangkan bila anak itu mengerjakan keburukan, orang tua yang telah meninggal akan kecewa.
Imam Qurthubi dalam At Tadzkirah menukil sebuah keterangan:
وخرج من حديث عبد الغفور بن عبد العزيز عن أبيه عن جده قال: قال رسول الله ﷺ : تعرض الأعمال يوم الاثنين ويوم الخميس على الله تعالى،وتعرض على الأنبياء وعلى الآباء والأمهات يوم الجمعة، فيفرحون بحسناتهم، وتزداد وجوههم بياضا وتشرقة، فاتقوا الله ولا تؤذوا أمواتكم.
Artinya:
Dan diriwayatkan dari sebuah hadits dari Abdul Ghofur bin Abdul Aziz dari ayahnya dari kakeknya berkata: Rasulullah SAW bersabda: Amal-amal itu akan diperlihatkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, dan akan diperlihatkan kepada para nabi dan para bapak dan ibu (orang tua) pada hari Jumat. Maka bergembira mereka dengan amal-amal yang baik (yang dilakukan keluarganya), wajah mereka putih cerah, Sebab itu bertakwalah pada Allah dan jangan menyakiti orang yang telah meninggal (dengan perbuatan buruk).
Dalam pembahasan sebelumnya Imam Qurthubi juga menjelaskan adanya satu tempat berkumpul roh-roh mukmin setelah meninggal. Setelah seorang mukmin meninggal, roh orang mukmin itu bertemu dengan roh orang mukmin lainnya di satu tempat di langit ke tujuh.
Tempat berkumpulnya roh...
Tempat itu berwarna putih, di sanalah tempat berkumpulnya roh orang-orang mukmin yang telah meninggal. Lalu, roh-roh mukmin itu bertanya kepada roh yang baru datang tentang kabar orang-orang yang masih hidup.
وقال وهب بن منبه : إن لله في السماء السابعة دارا يقال لها البيضاء فيجتمع فيها أرواح المؤمنين، فإذا مات الميت من أهل الدنيا تلقته الأرواح فيسألونه عن أخبار الدنيا كما يسأل الغائب أهله إذا قدم إليهم. ذكره أبو نعيم.
Berkata Wahab bin Munabih: Sesungguhnya Allah mempunyai tempat di langit ketujuh, dikatakan bahwa tempat itu warnanya putih, maka berkumpul di dalam tempat itu arwah orang-orang mukmin. Maka apabila ada seseorang meninggal dari ahli dunia, akan bertemu roh itu dengan arwah-arwah lainnya. Maka bertanya arwah orang-orang mukmin kepada roh yang baru itu tentang kabar dunia seperti orang yang hilang ditanya oleh keluarganya ketika kembali pada mereka. (ini disebutkan oleh Abi Nu'aim).
وعن الحسن البصري رضي الله عنه قال: إذا قبض روح العبد المؤمن عرج به إلى السماء فتلقاه أرواح المؤمنين فيسألونه فيقولون: ما فعل فلان؟ فيقال: أو لم يأتكم؟ فيقولون: لا والله ما جاءنا ولا مر بنا سلك به إلى أمه الهاوية فبئست الأم، وبئست المربية
Diriwayatkan dari Hasan Al Basri Radhiyallahu Anhu, dia berkata: apabila telah dicabut roh seorang hamba mukmin, roh itu naik ke langit. Maka roh itu berkumpul dengan arwah orang-orang mukmin, maka arwah-arwah mukmin itu bertanya pada roh tersebut, mereka bertanya: apa yang dikerjakan si Fulan? Roh itu menjawab: apakah dia belum sampai bersama kalian? Mereka menjawab: Demi Allah, dia belum datang pada kami, mungkin dia dimasukan ke neraka Hawiyyah seburuk-buruknya tempat.
Wallahu'alam