Setelah Kematian Berlusconi, Apakah Popularitas Partai Forza Italia Meredup?
Forza Italia mungkin akan mati bersama Berlusconi, sulit untuk menggantikannya
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kematian Silvio Berlusconi cukup mengejutkan bagi pendukung partainya, Forza Italia, yang merupakan anggota koalisi sayap kanan Italia. Namun, para analis percaya bahwa hal ini dapat memberikan peluang bagi Perdana Menteri Giorgia Meloni untuk memperkuat kepemimpinannya saat ini.
Taipan media Berlusconi mendirikan Partai Forza Italia ketika ia memasuki dunia politik pada tahun 1994. Partai ini selalu mengandalkan kepemimpinannya yang kharismatik, namun dukungan ke Berlusconi semakin berkurang dalam beberapa tahun terakhir, karena masalah kesehatan yang membatasi komitmen politiknya.
Partai Forza Italia saat ini merupakan mitra terkecil di antara tiga partai utama dalam koalisi dan dipandang sebagai kekuatan yang lebih moderat, dibandingkan dengan Liga Matteo Salvini dan Brothers of Italy pimpinan Meloni.
Dukungan dari 62 anggota parlemen Forza Italia di majelis tinggi dan rendah parlemen sangat penting bagi Meloni, untuk mempertahankan mayoritas yang solid. Namun ada keraguan bahwa partai ini dapat menemukan pemimpin yang mampu menghindari perpecahan.
"Forza Italia mungkin akan mati bersama Berlusconi, sulit untuk menggantikannya, ini adalah monarki yang berakhir dengan raja," Giuliano Cazzola, mantan anggota parlemen yang terpilih sebagai anggota parlemen bersama Berlusconi, mengatakan kepada Reuters.
Para analis percaya bahwa para anggota Forza Italia akan semakin tergoda untuk beralih pilihan. Kesetiaan pendukung Partai Forza Italia ke partai-partai lain, sangat mungkin terjadi tanpa kehadiran Berlusconi yang memiliki kharisma dan membuat pendukungnya bertahan.
Dengan kondisi ini, bisa membuka peluang pengalihan dukungan ke koalisi Perdana Menteri Italia saat ini, Giorgia Meloni untuk mengambil alih anggota parlemen dan memperluas barisan partainya.
"Saya memperkirakan bahwa Brothers of Italy akan menarik bagi para anggota Forza Italia," ujar Lorenzo De Sio, seorang profesor politik di Universitas LUISS di Roma.
Hubungan antara Berlusconi dan Meloni berulang kali berada di bawah tekanan sejak mereka memenangkan pemilihan umum bersama tahun lalu. Mereka berselisih mengenai perang di Ukraina dan Berlusconi terlihat menggambarkan Meloni sebagai orang yang sombong, arogan, dan ofensif.
Namun, cara Berlusconi membentuk blok kanan dalam beberapa dekade terakhir membuka jalan bagi Meloni untuk naik ke tampuk kekuasaan.
Para pewaris Gerakan Sosial Italia (MSI) pasca-fasis--yang pernah diikuti oleh Meloni di masa mudanya--bergabung dengan koalisi Berlusconi pada pertengahan 1990-an, dan menduduki jabatan di kabinet untuk pertama kalinya.
Hal ini memicu proses panjang yang berakhir dengan penggabungan antara Forza Italia dan pewaris MSI, Alleanza Nazionale, menjadi satu partai. Meloni akhirnya meninggalkan partai tersebut pada tahun 2012 untuk mendirikan Brothers of Italy.