Rudal Rusia Hantam Kota Kelahiran Zelenskyy, 11 Orang Tewas

Zelenskyy mengungkapkan Rusia terus menargetkan bangunan untuk hunian.

EPA-EFE/OLEG PETRASYUK
Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan tempat tinggal yang rusak setelah serangan rudal, di Uman, wilayah Cherkasy, Ukraina tengah, Jumat (28/4/2023) di tengah invasi Rusia.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, KRYVYI RIH – Serangan rudal ke sebuah apartemen dan gudang di kota kelahiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merenggut 11 nyawa. Warga berkumpul di luar apartemen yang terbakar dan asap menyelimuti gedung di sekitar menyusul serangan ke Kryvyi Rih.


Beberapa pejabat mengatakan, empat orang tewas di apartemen sedangkan tujuh lainnya di bangunan gudang. Sedangkan 21 orang lainnya terluka. Pecahan kaca dan reruntuhan batu batas berserakan di jalan dan halaman luar blok apartemen yang terkena hantaman rudal. 

Lima mobil juga ringsek karena reruntuhan bangunan. Warga yang selamat mengisahkan kejadiannya. Mereka mendengar dua ledakan. Olha Chernousova menuturkan, dirinya terlempar dari ranjangnya akibat gelombang ledakan yang keras. 

Ia kemudian menuju balkon rumahnya menunggu pertolongan.’’Saya berpikir untuk terjun ke arah pohon dekat rumah,’’ katanya, Selasa (13/6/2023). 

Zelenskyy menyampaikan kecaman. ‘’Para pembunuh Rusia terus menargetkan bangunan untuk hunian, kota, dan orang biasa,’’ katanya menegaskan. 

Moskow mengelak sengaja menargetkan bangunan sipil. Namun mereka berulang kali serangan rudal mereka jarak jauh mereka menghantam apartemen. Enam pekan lalu, serangan Rusia menewaskan 25 orang di Kota Uman. 

Sementara, pada Selasa dini hari, sirene berbunyi di seluruh Ukraina. Para pejabat militer Ukraina menyatakan pasukan pertahanan berhasil mengancurkan semua rudal Rusia yang menargetkan ibu kota, Kiev. Sebanyak 10 dari 14 rudal jelajah Rusia mampu dilumpuhkan. 

Setelah sepekan memberikan informasi terbatas mengenai serangan balik terhadap Rusia, Ukraina pada Senin (12/6/2023) mengeklaim berhasil merebut kembali tujuh permukiman. Pasukan telah maju hingga 6,5 km dan menguasai kembali 90 kilometer persegi wilayah.  

Klaim ini disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar. Namun, Rusia tak mengakui klaim rivalnya itu. Pada Selasa, Rusia menegaskan, pasukannya dapat memukul mundur serangan Ukraina di dekat Desa Makarivka, Rivnopil, dan Prechystivka.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler