Kesempatan Kedua Brahim Diaz di Real Madrid

Brahim tak menunjukkan performa impresif di musim perdananya bersama Real Madrid.

EPA-EFE/Rodrigo Jimenez
Gelandang Real Madrid, Brahim Diaz.
Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain sayap Brahim Diaz memulai masa keduanya berseragam Real Madrid usai sempat dipinjamkanke AC Milan per September tahun 2020 lalu. Pemain asli binaan akademi Malaga itu bakal siap bersaing menembus tempat reguler di Real Madrid usai musim perdananya tidak tampil menjanjikan dan lebih banyak menghuni bangku cadangan.

Dilansir dari siaran resmi La Liga, Rabu (14/6/2023), Brahim yang lahir pada Agustus 1999 di Malaga, memulai karier di akademi dengan bergabung di tim muda Malaga CF saat berusia 7 tahun.

Semangat yang kuat untuk sepak bola berjalan di keluarganya. Ayah Brahim, Sufiel, bermain di salah satu tim muda paling menjanjikan di Malaga tetapi tidak memiliki keberuntungan atau bakat yang sama seperti putranya beberapa tahun kemudian. Meskipun demikian, Sufiel menanamkan dalam diri Brahim kecintaan yang besar pada sepak bola dan mencoba mengajarinya serta membantunya menjadi pemain profesional.

Di usianya yang mencapai 14 tahun, Brahim mulai dilirik oleh klub raksasa Eropa seperti Real Madrid dan FC Barcelona. Namun, Brahim memutuskan untuk berlabuh ke klub Inggris, Manchester City.

Karier Brahim di pentas sepak bola profesional dimulai saat berusia 17 tahun ketika membela the Citizens di ajang Piala Carabao. Karier Brahim di tanah Britania Raya tetap menarik perhatian pemandu bakat dari Real Madrid yang memantau bakat asal Malaga itu.

Akhirnya pada 2019, Los Blancos meminang Brahim dari Manchester City dengan mahar senilai 17 juta euro. Meski sang pemain jarang memperoleh menit bermain di Manchester City, El Real berani memberikan kontrak selama enam tahun kepada Brahim.

Brahim tak menunjukkan performa impresif di musim perdananya bersama Real Madrid dan lebih menjadi opsi terakhir karena harus bersaing dengan winger sekaliber Gareth Bale dan Marco Asensio yang masih mempunyai performa stabil.

Bersama Los Galacticos, Brahim hanya merasakan penampilan sebanyak 21 kali dengan menorehkan dua gol.

Lalu Direktur Olahraga AC Milan Paolo Maldini pada tahun 2020 mengambil langkah untuk membawa Brahim ke Kota Milan. Hasilnya cukup menjanjikan, Brahim tampil sebanyak 124 pertandingan di semua kompetisi serta mencetak 18 gol untuk Rossoneri.

Puncaknya ketika Brahim membawa AC Milan meraih gelar juara Serie A Liga Italia atau scudetto pada musim 2021/2022. Brahim tercatat sebagai pemain ketiga yang pernah memenangkan La Liga Spanyol, Serie A Liga Italia, dan Liga Primer Inggris, setelah Cristiano Ronaldo dan Danilo. Tahun ini ia juga mencapai semifinal Liga Champions.

Kini kesempatan kedua berada di tangan Brahim, dengan pesaing-pesaingnya dulu seperti Bale telah pensiun dan Asensio yang telah hijrah klub, membuat Brahim punya peluang besar untuk bermain secara reguler ketika berseragam Real Madrid.

Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler