Sebanyak 325 Juta Orang di Asia Tenggara Jadi Pengguna Tiktok

Tiktok investasi jutaan dolar untuk bantu 120 ribu UMKM di Asia Tenggara.

Dok Republika.co.id
Chief Executive Officer (CEO) Tiktok, Shou Zi Chew di acara Tiktok Southeast Asia Impact Forum 2023 di Ballroom Ritz Carlton, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).
Rep: Antara/Meiliza Laveda Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiktok mengumumkan investasi jutaan dolar untuk membantu lebih 120 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk beralih ke bisnis daring dan berpartisipasi di ekonomi digital. Investasi senilai 12,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 198,9 miliar tersebut terdiri atas dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital, dan kredit iklan untuk UMKM.

Chief Executive Officer (CEO) Tiktok, Shou Zi Chew, menjelaskan investasi tersebut didukung oleh peran kuat Tiktok sebagai platform pendukung bisnis dan kreator. Menurut hasil laporan 'Efek TikTok: Menumbuhkan Bisnis, Memajukan Edukasi, dan Memberdayakan Komunitas di Asia Tenggara', para UMKM yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan hampir 50 persen melalui penjualan produk dan layanan di Tiktok.

Selain itu, empat dari lima bisnis (79 persen) memanfaatkan Tiktok untuk beralih dari kanal pemasaran luring ke daring. Chew menambahkan, lebih dari 80 persen kreator Tiktok yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan melalui beragam peluang, termasuk di antaranya Tiktok Live dan kerja sama konten bermerek.



"Di Asia Tenggara, lebih dari 325 juta orang mengakses Tiktok setiap bulannya dan 15 juta bisnis juga menjadi pengguna platform ini. Kami memiliki peran besar dalam memperluas berbagai peluang ekonomi, edukasi, dan pembangunan komunitas di wilayah ini dan di seluruh dunia," kata Chew di acara Tiktok Southeast Asia Impact Forum 2023 di Ballroom Ritz Carlton, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).

"Kami sangat senang melihat dampak positif dari Tiktok dan kami berkomitmen melanjutkan upaya kami dalam mendukung individu, komunitas, dan bisnis untuk terus tumbuh dan semakin maju," kata Chew melanjutkan.

Menurut Chew, Tiktok menghubungkan pengguna dengan berbagai peluang global. Tiktok juga membantu mengubah aspirasi menjadi prestasi, pengalaman menjadi edukasi, dan pengembangan diri menjadi pembangunan komunitas. Pihaknya mempelajari dampak sosial-ekonomi Tiktok di Asia Tenggara, seiring tumbuhnya ekonomi digital di Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

"Tiktok merupakan bagian dari evolusi tersebut. Tiktok telah memperluas peluang untuk memperoleh penghasilan, edukasi, dan pembangunan komunitas bagi lebih dari 325 juta pengguna aktif bulanan di kawasan ini. Usaha-usaha kecil dan menengah dan para kreator konten di kawasan Asia Tenggara telah memperluas jangkauan audiens mereka melalui TikTok, meningkatkan pendapatan, serta jaringan mereka," ucap Chew.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler