Curhat Pogba Setelah Jalani Musim yang Sulit di Juventus

Pogba beberapa kali mengalami cedera.

EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO
Pemain Juventus Paul Pogba bereaksi pada pertandingan sepak bola Serie A Italia Juventus FC vs Cremonese AS di Stadion Allianz di Turin, Italia, Senin (15/5/2023) dini hari WIB.
Rep: Frederikus Bata Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Paul Pogba membahas musim pertamanya di periode kedua di Juventus. Terasa menyedihkan.

Baca Juga


Gelandang asal Prancis itu balik lagi ke Turin pada musim panas tahun lalu. Pogba mendapat sambutan hangat. Terjadi banyak kemeriahan. 

Klub dan penggemar berharap banyak padanya. Maklum, ia salah pemain yang menonjol di periode pertamanya di Bianconeri. Tepatnya dari 2012 hingga 2016 silam.

Namun kali ini, ia seakan jauh dari keberuntungan. Pogba mengalami cedera lutut selama tur pramusim di Amerika Serikat. Pukulan telak.

Pasalnya, beberapa bulan kemudian ada Piala Dunia 2022. Jika dalam keadaan fit, Eks Manchester United itu langganan tim nasional Prancis. Les Bleus berstatus juara bertahan sebelum event di Qatar berlangsung.

Ia memilih menjalani terapi konservatif. Keputusan yang pada akhirnya berbuah petaka. Cederanya semakin parah.

Pupus mimpi Pogba untuk tampil di Piala Dunia 2022. Pada awal September tahun lalu, ia akhirnya naik meja operasi. Setelahnya, sang gelandang menjalani pemulihan.

Sekitar akhir Februari 2023, ayah tiga anak ini sempat unjuk gigi. Ia lalu mulai diturunkan dari bangku cadangan. Sayang, yang bersangkutan kembali mendekam di ruang perawatan.

Kali ini ototnya bermasalah. Keadaan demikian Pogba rasakan saat berlatih tendangan bebas. Pada Mei 2023, ia divonis sembuh.

Sang gelandang sempat diturunkan pelatih Massimiliano Allegri. Malang tak dapat ditolak. Lagi-lagi ia terkapar. Kali ini karena cedera hamstring.

"Cedera yang terjadi pada saya di musim ini, semuanya karena masalah mental. Tidak ada musim yang pernah menguji saya sebanyak ini," kata Pogba kepada Calciomercato, dikutip dari Football Italia, Ahad (18/6/2023).

Sosok 30 tahun itu akhirnya menyadari satu hal. Semua jawaban ada di dalam dirinya sendiri. Ia bisa merasakan arti kemenangan, jika mampu mengatasi berbagai rintangan ekstra dalam olahraga ini sepanjang kariernya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler