2.000 Tenaga Pendidik Keagamaan dan Marbut di Kota Sukabumi Dapat Insentif

Insentif ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada tenaga pendidik keagamaan.

Istimewa
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi
Rep: Riga Nurul Iman Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, Jawa Barat, memberikan insentif kepada 2.000 tenaga pendidik keagamaan dan marbut masjid. Pemberian insentif ini sebagai bentuk apresiasi karena mereka menjadi bagian dari garda terdepan dalam membantu mewujudkan visi Kota Sukabumi yang religius.

Baca Juga


Secara simbolis pemberian insentif untuk para tenaga pendidik keagamaan dan marbut masjid dilakukan saat kegiatan pembinaan di GOR Merdeka, Kota Sukabumi, Selasa (20/6/2023). “Secara total tenaga pendidik keagamaan dan marbut masjid yang telah diberikan insentif adalah sebanyak 2.000 orang dan nilai total anggaran Rp 3,6 miliar,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Fahmi mengatakan, pemberian insentif ini kepada tenaga pendidik keagamaan dan marbut masjid ini merupakan bagian dari upaya mendorong terwujudnya masyarakat religius. Marbut, misalnya, berperan menjaga kondisi masjid, sehingga bersih dan nyaman digunakan oleh masyarakat untuk beribadah.

Dalam kesempatan itu, Fahmi pun menekankan pentingnya tenaga pendidik keagamaan dalam mendorong lahirnya generasi unggul, yaitu cerdas, fisik kuat, akhlak terpuji, dan ibadah kuat. “Kami berharap dengan insentif ini teman-teman semakin bersemangat memberikan pendidikan keagamaan kepada anak-anak kita semua,” ujar Fahmi.

Menurut Fahmi, penguatan karakter menjadi salah satu kunci menyiapkan generasi mendatang. Ia berharap generasi muda di Kota Sukabumi beradab dan berakhlak. “Tidak ada yang bisa menguatkan anak-anak selain saat kita berikan pendidikan karakter yang baik,” ujar dia.

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Andri Firmansyah mengatakan, insentif yang diberikan Rp 150 ribu per bulan selama 12 bulan. Insentif disebut diberikan per triwulan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler