Idul Adha Kian Dekat, Penjualan Hewan Kurban di Kabupaten Semarang Masih Sepi

Jumlah penjual hewan kurban di Pasar Hewan Ambarawa terus bertambah.

Republika/Bowo Pribadi
Aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Rep: Bowo Pribadi Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah semakin dekat, namun penjualan hewan ternak di Pasar Hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, belum mampu membuat para pedagang tersenyum lebar. Pasalnya, penjualan hewan ternak di pasar hewan ini masih sepi.

Padahal para pedagang berharap penjualan hewan ternak untuk kurban bisa membaik dari tahun kemarin. "Karena isu PMK dan LSD kali ini relatif melandai," kata  Fajar (36), salah satu pedagang hewan ternak, di Pasar Hewan Ambarawa, Rabu (21/6/2023).

Kondisi ini, jelasnya, tentu sangat dikeluhkan para pedagang hewan ternak,  karena penjualan hewan ternak belum kunjung bergairah dan bahkan juga tidak jauh berbeda dengan penjualan di luar momentum Idul Adha.

Terlebih harga jual hewan ternak juga tidak ada kenaikan dan harganya juga cenderung stabil, masih berada di kisaran Rp 24 juta hingga Rp 25 juta per ekor untuk sapi PO atau sapi lokal yang layak untuk hewan kurban.

Untuk itu, Fajar berharap pada Pon (hari pasaran berikutnya) penjualan hewan-hewan ternak bisa semakin membaik. Karena sebelum Idul Adha nanti, masih ada sekali pasaran Pon atau hari pasaran penjualan hewan ternak di pasar hewan ini.

"Kalau sekarang penjualan masih biasa saja, semoga di pasaran Pon berikutnya, Senin (26/6), penjualan hewan ternak di Pasar Hewan Ambarawa ini akan semakin ramai dan berpihak kepada para pedagang," jelasnya.

Terkait penjualan hewan ternak yang disebutkan para pedagang masih lesu,  Kepala UPTD Puskeswan Pasar Hewan Ambarawa,  Muhammad Hidayat menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah bertambahnya jumlah pedagang.

Ia mengatakan dalam tiga pasaran Pon terakhir, jumlah penjual hewan ternak di Pasar Hewan Ambarawa terus bertambah, demikian pula jumlah hewan ternak yang diperdagangkan.

Penambahan jumlah pedagang ini mencapai kisaran 25 persen dibandingkan dengan hari biasa. Karena srlain pedagang murni, juga banyak perorangan (petani/peternak) yang ingin menjual hewan ternaknya di Pasar Hewan Ambarawa.

Ia mencontohkan, pada Pon kemarin jumlah sapi yang masuk ke Pasar Hewan Ambarawa mencapai sebanyak 472 ekor dan kambing sebanyak 712 ekor. Pada Pon kali ini jumlahnya juga bertambah lagi.

Total berada di kisaran 500 ekor untuk sapi dan 800an ekor untuk kambing 800. "Kami memprediksi, pada Pon terakhir (sebelum Idul Adha) nanti akan menjadi puncak lalu lintas hewan ternak di pasar hewan Ambarawa ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Hidayat juga menyampaikan, hewan-hewan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Ambarawa secara kesehatan  sudah menjalani pemeriksaan. Sehingga dipastikan layak konsumsi, apalagi untuk hewan kurban.

Pemeriksaan dilakukan petugas kesehatan hewan Dispertanikap Kabupaten Semarang di pintu depan. Selain pemeriksaan kesehatan juga dilakukan skrining  PMK dan LSD pada hewan ternak yang masuk lingkungan pasar hewan tersebut.

"Jika ada hewan ternak yang terindikasi LSD atau PMK langsung dilokalisir dan disuruh pulang. Selain itu tim kesehatan dari dinas juga turun ke kandang untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan kesehatan hewan lebih lanjut," kata dia.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler