Stok Hewan Kurban Berlimpah
Hewan kurban harus bersertifikat bebas penyakit.
REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan stok hewan kurban di wilayah ini sangat banyak sehingga mencukupi untuk kebutuhan lokal maupun luar daerah.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan, ada 46.875 ternak siap potong.
Hewan ternak tersebut terdiri dari 18.345 sapi, 27.022 kambing, serta 1.508 domba.
"Stok hewan kurban di Gunungkidul sangat cukup. Sangat banyak bahkan surplus,? kata Heri Susanto di Gunungkidul, Kamis (22/6/2023).
Ia mengatakan berdasarkan hasil pemantauan hewan ternak di tingkat pedagang Pasar Hewan Siyono Harjo, jumlah hewan ternak yang keluar.
Berdasarkan pengakuan pedagang, setiap pasaran mampu menjual sapi rata-rata tiga ekor.
"Saya sarankan para pedagang ini juga melakukan transaksi di rumah jadi tidak padat seperti ini," katanya.
Lebih lanjut, Heri Susanto mengatakan stok hewan kurban ini tidak hanya surplus untuk wilayah sendiri namun juga mampu dikirimkan diberbagai kota besar di Indonesia.
"Sapi dari Gunungkidul banyak diminati dari berbagai wilayah di Indonesia karena memiliki serat yang sangat bagus," katanya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari menegaskan munculnya penyakit mulut dan kaki (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) tidak mempengaruhi jumlah hewan kurban.
"Meski begitu kita terus melakukan pemantauan, baik lalu lintas hewan kurban maupun kondisi hewan kurban," katanya.
Pengelola Pasar Hewan Siyono Harjo Isnaning Suindarti mengatakan sepekan jelang Idul Adha ada peningkatan jumlah hewan yang masuk. Meliputi kambing naik 200 persen tercatat ada 1.050 untuk hari ini.
"Ada peningkatan yang signifikan tercatat untuk sapi hari ini ada 780 ekor. Untuk harga tidak ada peningkatan yang signifikan, sapi masih disaran 18-21 juta," katanya.
Peternak hewan kurban, Karnoto mengatakan penjualan tahun ini diprediksi menurun jika dibandingkan 2022. Untuk tahun lalu, pihaknya berhasil menjual 80 sapi, sementara tahun ini baru 60 sapi.
"Hal ini prediksi saya dipengaruhi dengan masuknya anak sekolah. Sehingga masyarakat memilih mengurus anak sekolah dulu dari pada untuk berkurban," katanya.