Mufti Agung Saudi Desak Jamaah Haji Menghindari Propaganda Politik
Al-Sheikh mendesak jamaah haji melakukan ritual haji dengan hati yang tulus.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Mufti Agung Arab Saudi dan Ketua Dewan Cendekiawan Senior Sheikh Abdulaziz Al-Sheikh, mendesak jamaah haji menjauh dari propaganda politik selama ziarah tahunan haji.
Menurutnya, ini adalah bagian dari menghormati kesucian Tuhan bahwa peziarah melakukan ritual ibadahnya dengan menjauh dari segala sesuatu yang mengganggu ketenangan pikiran dan kekhusyuan ibadah haji. Termasuk apakah itu perselisihan dan argumen yang mengarah pada kebencian, teriakan atau slogan politik.
“Tempat ziarah adalah tempat permohonan dan ibadah,” kata grand mufti dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (23/6/2023).
Al-Sheikh mendesak jamaah haji melakukan ritual haji dengan hati yang tulus, mengikuti Sunnah Nabi SAW, dan memuliakan Tuhan. “Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena telah menganugerahkan kepada kami agama besar ini, agama Islam. Pada hari-hari yang diberkati ini, para peziarah berduyun-duyun ke tanah yang aman di bawah fasilitas dan layanan besar yang disediakan oleh negara yang diberkati ini, Kerajaan Arab Saudi, semoga Tuhan mengabadikan kemuliaan dan kesuksesannya," katanya.
Mufti agung mendesak para peziarah secara ketat mematuhi tiga hal. Pertama, peziarah harus tulus dalam niat melakukan haji kepada Tuhan Yang Mahakuasa saja. Kedua, jamaah haji harus mengikuti Sunnah Nabi SAW dan ketiga peziarah harus menghormati kesucian Tuhan selama ziarah.
Al-Sheikh mencatat dalam penghormatan akan kesucian Tuhan, jamaah haji harus menjauh dari dosa dan perbuatan buruk. "Ini adalah salah satu pemuliaan kesucian Tuhan bahwa peziarah bekerja sama dengan otoritas terkait dalam menegakkan semua peraturan dan rencana yang diberlakukan hanya untuk memfasilitasi gerakan peziarah dan kedamaian dan kenyamanan mereka. Menghormati kesucian juga termasuk keinginan jamaah haji untuk menjaga perasaan mereka tetap bersih,” katanya.