Pengguna Kereta Makin Banyak, KAI Commuter Siapkan Pengadaan Baru

Volume pengguna tertinggi pada tahun ini adalah 975 ribu dan akan terus bertambah.

ANTARA/Fauzan
KRL Commuter Line tiba di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (25/5/2022). PT Kereta Commuter Indonesia menerapkan rute baru kereta rel listrik (KRL) untuk lintas Bogor dan lintas Cikarang mulai 28 Mei 2022, seiring dengan rencana pengembangan Stasiun Manggarai menjadi Stasiun Sentral.
Rep: Rahayu Subekti Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KAI Commuter memastikan terus menyiapkan pengadaan sarana kereta rel listrik (KRL). Saat ini KAI Commuter terus melakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta baru guna mengakomodir pengguna yang saat ini sudah diangka 850 ribu per hari dengan volume tertinggi pada tahun ini adalah 975 ribu dan akan terus bertambah.

Rapat koordinasi dengan melibatkan Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, DJKA, PT KAI, dan PT Inka dilakukan Rabu (21/6/2023).


“Rapat ini untuk menyusun bagaimana pemenuhan kebutuhan sarana KRL melalui skema retrofit untuk replacement sarana yang ada dalam lima tahun kedepan, juga pengadaan sarana KRL baru untuk replacement dan penambahan kapasitas,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (24/6/2023).

Anne menjelaskan, saat ini KAI Commuter telah berkontrak dengan PT Inka untuk pengadaan 16 rangkaian kereta sarana KRL baru. Pengadaan tersebut untuk penambahan kapasitas yang akan dikirimkan secara bertahap pada tahun 2025-2026.

Sementara untuk replacement dilakukan dengan rencana konservasi dilakukan dengan mendatangkan sarana KRL baru pada 2024. Replacement dilakukan dengan mendatangkan tiga rangkaian retrofit 19 sarana KRL yang dimulai tahun ini dan mendatangkan delapan sarana KRL baru pada 2027.

“Dengan demikian total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT INKA sampai 2027. Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus,” ujar Anne.

Dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL tersebut, selain pendanaan dari PT KAI dan KAI Commuter juga ada opsi dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Anne menegaskan, hal tersebut sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna kedepannya dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri.

“Hal ini terus dikaji dan dikoordinasikan dengan stakeholder termasuk dampak terhadap PSO yang sedang kami hitung dan kaji,” tutur Anne.

Dia memastikan KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) sebagai secara rutin terus berkoordinasi dengan PT Inka mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru. Hal itu untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak menganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler