Pangeran William Luncurkan Program untuk Tunawisma

angeran William meluncurkan program untuk membantu para tunawisma di enam lokasi

Pangeran William meluncurkan program untuk membantu para tunawisma di enam lokasi
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran William meluncurkan program untuk membantu para tunawisma di enam lokasi pada Senin (26/7/2023). Kegiatan tersebut akan berlangsung selama lima tahun.

"Saya sangat percaya bahwa dengan bekerja bersama adalah mungkin untuk membuat tunawisma langka, singkat, dan tidak terulang dan saya sangat menantikan untuk bekerja dengan enam lokasi kami untuk mewujudkan ambisi kami," kata lelaki berusia 41 tahun ini dalam sebuah pernyataan.

Penerus tahta Kerajaan Inggris ini menjadi pendukung jangka panjang dari badan amal yang bertujuan untuk mengakhiri tunawisma. Tugas ini mengikuti mendiang ibunya Putri Diana yang membawanya mengunjungi tempat penampungan ketika dia berusia 11 tahun.

Ketertarikan pada isu tunawisma ini  juga telah ditunjukan pria dengan tiga anak ini saat memutuskan tidur di penampungan pada malam musim dingin pada 2009. Tindakan ini upayanya dalam menyoroti masalah tersebut.

William mengatakan, proyek bernama "Homewards" akan menyediakan dana, keahlian, dan kemitraan untuk membantu mencegah tunawisma di enam wilayah. Pangeran akan mengungkapkan lokasi-lokasi tersebut saat mengunjunginya langsung pada Senin dan Selasa (2/6/2023).

Proyek ini didukung oleh Royal Foundation yang dijalankan oleh Pangeran Wales dan istrinya Kate. Setiap lokasi akan menerima 500.000 pound. Pernyataan dari Istana Kensington menyatakan, diharapkan proyek Homewards dalam lima tahun ini akan diluncurkan lebih lanjut untuk membantu para tunawisma di tempat lain.

Ada sekitar 270 ribu rumah tangga dari total 28 juta yang tidak memiliki rumah di Inggris. Banyak orang termasuk anak-anak tidur di tempat yang tidak nyaman atau di mobil, tinggal di akomodasi sementara, asrama, atau dengan kerabat. Badan amal memperingatkan bahwa angka-angka itu diperkirakan akan meningkat karena krisis biaya hidup yang sedang berlangsung.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler