Kencing Dulu Sebelum Naik Mobil, Apa Kaitannya dengan Antisipasi Saat Terjadi Kecelakaan?
Berkemih sebelum bepergian gunanya bukan sekadar menghindari kebelet di perjalanan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat berpergian dengan mobil, sering kali orang tua menyuruh anak-anaknya untuk buang air kecil terlebih dahulu. Mereka melakukannya agar buah hati tidak kebelet kencing saat dalam perjalanan.
Seorang dokter yang menggunakan nama medexplained2you di TikTok mengungkapkan fakta lain alasan Anda harus ke toilet dulu sebelum berkendara. Menurutnya, buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) sebelum perjalanan meningkatkan peluang Anda untuk bertahan hidup jika terjadi kecelakaan.
Dokter tersebut membagikan video pendek di platform tersebut. Dia memberikan nasihatnya untuk buang air sebelum melakukan perjalanan dengan mobil dan tampaknya hal itu beresonansi dengan para penggemarnya.
Video tersebut telah ditonton lebih dari 988 ribu kali saat dia menjelaskan lebih jauh tentang ilmu di balik tidak menahan kencing saat Anda masuk ke dalam kendaraan.
"Tahukah Anda bahwa Anda harus selalu buang air kecil sebelum melakukan perjalanan dengan mobil untuk memberi diri Anda kesempatan terbaik untuk bertahan hidup jika Anda mengalami kecelakaan mobil?"
Dia menjelaskan ini karena kandung kemih Anda seperti balon dan saat Anda buang air kecil, balon akan mengempis. Saat Anda memegangnya, balon akan mengembang.
"Jika Anda mengalami kecelakaan mobil dengan kandung kemih yang membengkak, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya. Sesuatu yang disebut pecahnya dinding perut intraperitoneal," ungkapnya, seperti dilansir laman Express, Kamis (29/6/2023).
Hal ini menghancurkan dan dapat menyebabkan kematian dengan cepat. Dokter menjelaskan bahwa jika Anda buang air sebelumnya, maka kempis, akan lebih sulit untuk "meletuskan" balon.
Namun, jika itu terjadi, itu akan menyebabkan pecahnya perut ekstraperitoneal, yang tidak terlalu berbahaya. Menahan kencing dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK), yang dapat memengaruhi saluran kemih, termasuk kandung kemih (sistitis), uretra (uretritis), atau ginjal (infeksi ginjal).
Situs web National Health Service (NHS) menjelaskan beberapa gejala ISK, yakni:
- Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil (disuria)
- Perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya pada malam hari (nokturia)
- Kencing yang terlihat keruh, gelap, atau berbau tajam
- Merasa perlu buang air kecil tiba-tiba atau lebih kebelet dari biasanya
- Ada darah di kencing Anda,
- Nyeri perut bagian bawah atau nyeri di punggung, tepat di bawah tulang rusuk
- Demam tinggi, merasa panas dan menggigil
- Suhu tubuh yang sangat rendah di bawah 36 derajat Celsius.
Guru kesehatan Stephanie Taylor juga menjelaskan bahwa mengabaikan masalah pada kandung kemih dapat merusak dasar panggul. Menahan kencing terlalu sering dapat menyebabkan otot-otot di kandung kemih Anda kehilangan kemampuan untuk berkontraksi ketika Anda membutuhkannya.
"Itu dapat menyebabkan retensi urine yang membuat Anda tidak dapat mengosongkan kandung kemih, bahkan ketika Anda ingin buang air kecil, dan juga dapat menyebabkan kekeringan yang tidak nyaman (atrofi urogenital), serta inkontinensia, di mana Anda buang air kecil tanpa sengaja," jelas Taylor.