Orang Tepat, di Tempat Tepat, di Waktu yang Tepat
Hal yang sepertinya sulit, menjadi mudah saja di tangan Erick Thohir.
Oleh : Gilang Akbar Prambadi
REPUBLIKA.CO.ID, Konon, judul dari sebuah tulisan tak boleh berisi dua kata yang sama. Entah siapa yang membuat aturan tak tertulis itu. Pastinya, para jurnalis seperti sudah sepakat soal hal itu.
Nyatanya, judul tulisan ini bahkan menggunakan tiga kata yang sama, 'tepat'. Namun, entah kata apalagi yang pas selain 'tepat' untuk menggambarkan fenomena mengenai dunia sepak bola kita belakangan ini.
Judul tulisan di atas merujuk kepada satu orang. Dia adalah Erick Thohir. Ini berkenaan dengan posisinya sebagai Ketua Umum PSSI. Erick, harus disetujui sebagai orang yang tepat menduduki posisi tersebut.
Sepak bola Indonesia tiba-tiba berakselerasi dengan kecepatan cahaya sejak PSSI dipimpin olehnya. Semua urusan dari liga hingga timnas, terus Erick dan timnya benahi.
Tentu yang paling fenomenal adalah terwujudnya laga timnas Indonesia Vs Timnas Argentina. Bukan sembarang timnas Argentina. Tim Tango yang dilawan Indonesia pertengahan bulan ini adalah juara dunia termutakhir. Ditambah lagi, mereka adalah penghuni peringkat pertama rangking FIFA. Lawan yang mewah. Beruntung kita masih bisa bermain baik melawan mereka. Meski pada akhirnya tetap kalah.
Tapi tak masalah, laga kemarin bukan tentang menang atau kalah. Itu lebih ke soal membangunkan jiwa-jiwa yang mulai ragu kepada sepak bola Indonesia. Sebelum Indonesia Vs Argentina, PSSI terlebih dulu membakar semangat lewat keberhasilan timnas U-23 meraih medali emas SEA Games.
Kini, PSSI mulai fokus ke kompetisi domestik. Pusara dari segala prestasi sepak bola sebuah negara, berawal dari sini. Lagi-lagi, Erick dengan kemampuan lobi tingkat internasional, tepat berdiri di pucuk pimpinan PSSI.
Ia bersama jajaran PSSI terbang ke Jepang untuk meminta bantuan manajerial liga, salah satunya soal wasit. Tak lama Erick mendarat di Jerman untuk bekerja sama dengan Bundesliga. Dengan satu sambungan telepon, ia lalu mengundang wasit legendaris asal Italia, Pierluigi Collina untuk memberi pelatihan ke korps baju hitam Indonesia.
Kemudian, memang di waktu yang tepat PSSI dipimpin Erick Thohir. Lahirnya Yayasan PSSI jadi penyambung tali harapan bagi para pensiunan pahlawan lapangan hijau. Kurnia Meiga, mantan kiper tangguh timnas Indonesia itu pun kini bisa bernafas lega. Meiga, dalam kondisi yang penuh tanda tanya sebelum akhirnya Erick turun tangan.
Puncak penjelmaan dari frasa 'Orang Tepat, di Tempat Tepat, di Waktu yang Tepat' itu adalah penunjukkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17. Terluka bangsa ini karena batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 beberapa bulan lalu.
Namun, kedekatan Erick dengan para petinggi FIFA khususnya sang presiden Gianni Infantino, membuat banyak hal yang sepertinya sulit, menjadi mudah saja di tangan Erick. Tanah Indonesia pun resmi akan jadi panggung dihelatnya calon-calon bintang sepak bola masa depan.
Ada 24 negara akan ikut ambil bagian. Selain Indonesia, wakil Asia (AFC) berisikan Iran, Korea Selatan, Jepang, serta Uzbekistan. Berlanjut ke Eropa (UEFA). Benua Biru mengirimkan Spanyol, Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia.
Selanjutnya dari zona Amerika Selatan (CONMEBOL). Ada Brasil, Argentina, Kolombia, dan Ekuador. Kemudian peserta asal kawasan Amerika Utara dan Tengah (Concacaf) adalah Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, dan Panama. Tak ketinggalan peserta dari Afrika (CAF), yakni Mali, Burkina Faso, Maroko, dan Senegal. Terakhir dari zona Oceanio mengirimkan Selandia Baru dan Kaledonia Baru.
Piala Dunia U-17 2023 berlangsung dari 10 November sampai 2 Desember tahun ini.
Banyak legenda sepak bola dunia lahir dari ajang dua tahunam ini. Beberapa di antaranya, Alessandro Del Piero, Fransesco Totti, dan Xavi Hernandez. Kemudian Fernando Redondo, Juan Sebastian Veron, Luis Figo, serta Ronaldinho.
Sejumlah bintang yang masih aktif bermain juga pernah mentas di kompetisi ini. Ada Phil Foden (Inggris), Pedri (Spanyol), Jordi Amat (Spanyol). Jordi amat kini memilih membela tim nasional Indonesia di level senior.