Iran: Serangan ke Jenin Buktikan Normalisasi Bukan Cara Hentikan Kejahatan Israel

Perdamaian dan kompromi serta normalisasi bukanlah cara hentikan Israel

AP Photo/Adel Hana
Penyerangan ke Jenin menunjukkan kembali bahwa normalisasi diplomatik dengan Israel bukanlah cara untuk menghentikan kejahatan mereka
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Pemerintah Iran mengecam aksi penyerbuan dan penyerangan pasukan Israel ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat. Teheran menilai tindakan tersebut merupakan bentuk terorisme negara.

“Ini adalah tindakan kriminal dan contoh nyata terorisme negara,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani saat dimintai pendapatnya oleh awak media tentang aksi penyerbuan pasukan Israel ke Jenin, Senin (3/7/2023), dikutip Anadolu Agency.

Kanaani menegaskan, warga Palestina tidak melakukan kejahatan apa pun. Mereka hanya membela hak hukum dan hak alami mereka yang diakui. Menurut dia, komunitas internasional bertanggung jawab atas penyerangan pasukan Israel ke Jenin. Dia menyerukan Organisasi Kerja Sama Islam untuk mengambil langkah serius dan efektif guna menghentikan serangan Israel terhadap warga Palestina.

Kanaani pun mengingatkan, peristiwa penyerangan ke Jenin menunjukkan kembali bahwa normalisasi diplomatik dengan Israel bukanlah cara untuk menghentikan kejahatan mereka. “Serangan terbaru terhadap kota Jenin yang tak berdaya sekali lagi telah menunjukkan bahwa perdamaian dan kompromi serta normalisasi bukanlah pencegah atau efektif dalam mematikan mesin perang rezim Zionis (Israel),” ujarnya.

Pasukan Israel melakukan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin pada Ahad (2/7/2023) malam. Dalam keterangannya, militer Israel mengatakan, mereka menargetkan sebuah bangunan yang diduga menjadi pusat komando Brigade Jenin, sebuah kelompok perlawanan Palestina.

Operasi pasukan Israel tak berjalan mulus karena mendapatkan perlawanan dari warga Palestina. Bentrokan dan baku tembak pecah. Kejadian tersebut berlangsung hingga Senin (3/7/2023) pagi. Menurut keterangan sejumlah saksi, militer Israel turut mengerahkan enam pesawat nirawak (drone) dalam operasinya. Namun, militer Israel menolak mengungkapkan apakah drone-drone tersebut turut melakukan serangan.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak delapan warga Palestina tewas dalam operasi pasukan Israel di Jenin. Sementara setidaknya 50 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sejak awal tahun ini, Israel telah beberapa kali melakukan operasi penyerbuan dan penggerebekan ke wilayah Jenin. Kamp pengungsi di sana diyakini dihuni ratusan anggota dari berbagai kelompok perlawanan Palestina, mulai dari Hamas, Jihad Islam, hingga Fatah.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler