Palestina Bekukan Semua Kontak dan Koordinasi dengan Israel

Palestina memutuskan menangguhkan semua kontak dan pertemuan dengan Israel

AP Photo/Adel Hana
Palestina memutuskan menangguhkan semua kontak dan pertemuan dengan Israel, termasuk menyetop koordinasi keamanan.
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Palestina memutuskan menangguhkan semua kontak dan pertemuan dengan Israel, termasuk menyetop koordinasi keamanan. Keputusan itu diambil setelah para pemimpin Palestina menggelar pertemuan darurat untuk membahas aksi penyerbuan pasukan Israel ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Senin (3/7/2023).

Dalam pertemuan darurat, para kepala faksi politik turut diundang untuk berpartisipasi. Pada pertemuan itu, para pemimpin Palestina menegaskan hak rakyat Palestina untuk mempertahankan diri dari agresi. Ditegaskan pula bahwa misi Otoritas Palestina adalah melindungi rakyat Palestina dan harus mengerahkan semua kemampuannya untuk tujuan tersebut.

Pertemuan darurat para pemimpin Palestina juga menghasilkan 18 poin resolusi. Dikutip dari laman kantor berita Palestina, WAFA, berikut detail resolusi tersebut:
1. Menyerukan sekretaris jenderal faksi-faksi Palestina untuk pertemuan darurat, guna membahas dan menyepakati visi nasional yang komprehensif sambil menyatukan barisan untuk menghadapi serta menanggapi agresi Israel.
2. Menghentikan semua kontak dengan pihak Israel.
3. Mempertahankan penghentian koordinasi keamanan.
4. Mempertahankan kegiatan komite kerakyatan dalam mempertahankan kota, desa, dan kamp. Semua departemen Palestina harus menjunjung tinggi peran mereka dalam membela rakyat Palestina.
5. Kepemimpinan menegaskan hak rakyat kami untuk membela diri, dan menugaskan lembaga Otoritas Palestina dengan perlindungan rakyat Palestina serta memanfaatkan semua sumber dayanya untuk tujuan ini sambil menekankan bahwa semua harus memikul tanggung jawab mereka di bidang ini, dengan penekanan pada kepatuhan terhadap hukum internasional.
6. Mengingat ketidakpatuhan Israel terhadap pemahaman Aqaba dan Sharm el-Sheikh, kepemimpinan menyatakan bahwa pemahaman ini tidak lagi valid dan tidak ada lagi.
7. Mengikuti konstanta nasional Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina sebagai wakil tunggal dan sah dari rakyat Palestina, sambil mematuhi hukum internasional, dan terus mencari status keanggotaan penuh Negara Palestina di PBB, dan untuk mendapatkan lebih banyak pengakuan internasional.
8. Segera mengajukan petisi kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengimplementasikan Resolusi 2334 dan resolusi yang relevan untuk memberikan perlindungan internasional kepada rakyat Palestina, menghentikan tindakan sepihak, dan menjatuhkan sanksi terhadap kekuatan pendudukan.
9. Meminta Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk mempercepat proses kasus-kasus yang dirujuk.
10. Untuk mendukung keluarga Palestina dalam mengajukan kasus ke ICC melawan pasukan pendudukan Israel atas pembantaian dan pembunuhan yang mereka lakukan terhadap warga sipil tak berdosa.

Baca Juga


11. Menuntut pencabutan keanggotaan Israel di PBB karena gagal melaksanakan Resolusi 181 dan 194.
12. Mengajukan kasus terhadap negara pendudukan atas kejahatan yang dilakukan yang menjadi tanggung jawabnya selama masa pendudukannya.
13. Untuk mengajukan tuntutan terhadap Israel atas pembantaian yang dilakukannya, penghancuran desa-desa dan pemindahan orang-orang Palestina selama periode Nakba.
14. Untuk meluncurkan panggilan segera untuk komisi penyelidikan internasional yang sedang berlangsung di Dewan Hak Asasi Manusia untuk menyelidiki dan merujuk temuannya mengenai tanggung jawab pendudukan atas pembantaian dan aksi terorisme ini ke ICC dan Dewan Keamanan PBB.
15. Untuk melanjutkan akses ke sisa konvensi PBB dan organisasi internasional.
16. Untuk mengajukan kasus terhadap AS dan Inggris karena Deklarasi Balfour dan menuntut pengakuan, permintaan maaf, dan kompensasi.
17. Membatasi hubungan dengan Pemerintah AS.
18. Bertindak di tingkat Arab, Islam dan internasional untuk mendukung sikap Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler