Kecam Operasi Jenin, Ribuan Muslim Inggris Gelar Demo di Depan Kedubes Israel

Berulangnya aksi kekerasan pasukan Israel di Jenin tidak dapat lagi ditoleransi.

AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina memeriksa rumah yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu,(5/7/2023).
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Ribuan warga Muslim Inggris menggelar demonstrasi di depan gedung Kedutaan Besar Israel di London pada Rabu (5/7/2023). Mereka menyuarakan protes dan kecaman atas aksi penyerbuan pasukan Israel ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat.

Aksi demonstrasi itu digerakkan oleh Palestinian Forum in Britain (PFB), the Palestine Solidarity Campaign (PSC), Stop the War Coalition, Friends of Al-Aqsa, dan the Muslim Association of Britain (MAB). Ketua MAB Raghad Tikriti mengungkapkan, aksi kekerasan yang dilakukan Israel di Jenin baru-baru ini sudah terlalu akrab bagi warga Palestina di sana.

“Pertumpahan darah di Jenin tidak dapat dan tidak boleh dilihat secara terpisah, melainkan sebagai bagian dari pola yang lebih besar dari penindasan sistematis, perampasan, dan dehumanisasi yang dialami warga Palestina setiap hari. Di hadapan ketidakmampuan pemerintah kami dan upaya untuk melumpuhkan gerakan kami, kami menyadari bahwa berbicara menentang rezim kolonial pemukim lebih dari sebelumnya merupakan tugas yang menjadi perhatian kita semua,” ucap Tikriti, dikutip Middle East Monitor.

Perwakilan PFB, Ziad Elaloul, mengatakan, berulangnya aksi kekerasan pasukan Israel di Jenin tidak dapat lagi ditoleransi. “Bersama-sama kita bisa membuat perbedaan. Hari ini, kita mengatakan bahwa penindasan yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina tidak akan lagi ditoleransi. Kita berdiri dalam solidaritas dengan warga sipil kamp Jenin dan semua warga Palestina yang mendambakan kebebasan, keadilan, dan perdamaian,” ucapnya.

Dia menuntut Pemerintah Inggris memandang situasi di Palestina serupa dengan kondisi yang sedang berlangsung di Ukraina. Elaloul menyerukan Inggris untuk berdiri dengan hak-hak sah rakyat Palestina.

Mantan pemimpin Partai Buruh yang kini menjadi anggota parlemen Inggris, Jeremy Corbyn, turut mengkritik keras aksi pasukan Israel di Jenin. “Di area kurang dari setengah kilometer persegi, gagasan bahwa pasukan Israel dapat menggunakan senjata kaliber tinggi, banyak di antaranya diimpor dari Amerika Serikat, beberapa di antaranya mungkin diimpor dari negara ini, banyak di antaranya mungkin diproduksi di Israel, dan menghindari korban sipil adalah omong kosong," ujarnya.

Pasukan Israel melakukan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Ahad (2/7/2023) malam. Dalam keterangannya, militer Israel mengatakan, mereka menargetkan sebuah bangunan yang diduga menjadi pusat komando Brigade Jenin, sebuah kelompok perlawanan Palestina.

Operasi pasukan Israel tak berjalan mulus karena mendapatkan perlawanan dari warga Palestina. Bentrokan dan baku tembak pecah. Konfrontasi di Jenin berlangsung hingga Senin (3/7/2023) malam.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam operasi pasukan Israel di Jenin. Sementara korban luka mencapai lebih dari 100 orang. Sekitar 3.000 penduduk juga terpaksa mengungsi selama operasi pasukan Israel berlangsung.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler