Iuran Camaba Jalur Mandiri Universitas Siliwangi Dinilai Tinggi, Ini Penjelasan Kampus

Unsil Tasikmalaya disebut bisa berkompromi untuk pelunasan pembayaran IPI camaba.

www.unsil.ac.id
Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat.
Rep: Bayu Adji P Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pihak kampus Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, memberikan penjelasan ihwal kebijakan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau uang pangkal bagi calon mahasiswa baru (camaba) jalur seleksi mandiri. Besaran IPI camaba itu dikritisi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsil karena dinilai tinggi.


BEM Unsil menyebut IPI camaba yang lolos jalur seleksi mandiri itu ditentukan secara sepihak oleh pihak kampus, tanpa adanya opsi yang lebih variatif seperti tahun-tahun sebelumnya.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsil Gumilar Mulya menjelaskan, IPI hanya dibebankan kepada camaba yang masuk melalui jalur mandiri. Penetapan besaran IPI tersebut didasari oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Unsil mengambil dua kelompok (besaran biaya IPI), yaitu Rp 10 juta dan Rp 15 juta untuk prodi (program studi) favorit,” kata Gumilar, saat dikonfirmasi Republika, Kamis (6/7/2023).

Gumilar mengakui, untuk penerimaan mahasiswa baru tahun ini tak ada lagi opsi besaran IPI yang disesuaikan oleh kemampuan camaba. Saat ini, tak ada lagi opsi IPI senilai nol rupiah.

Menurut Gumilar, IPI itu ditujukan sebagai PNBP, yang nantinya digunakan untuk menunjang upaya pembangunan kampus. Ia mengatakan, Unsil masih membutuhkan pembangunan.

Gumilar menilai, besaran IPI itu diambil dengan berbagai pertimbangan. Ia menilai, IPI di Unsil relatif terjangkau jika dibandingkan perguruan tinggi negeri (PTN) lain, yang angkanya bisa menyentuh ratusan juta rupiah.

Kendati demikian, menurut Gumilar, pihak kampus bisa berkompromi terkait pembayaran IPI bagi camaba yang lolos seleksi jalur mandiri. Orang tua camaba yang merasa keberatan bisa berkomunikasi dengan pihak kampus terkait pembayaran IPI. 

“Kalau tidak bisa bayar sekaligus, mungkin nanti akan ada kebijakan untuk termin (dalam jangka waktu tertentu). Namun, sekarang tidak bisa nol rupiah. Nanti jadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” ujar Gumilar.

 

Menurut Gumilar, camaba yang masih keberatan dengan biaya IPI juga dapat mengajukan beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K). Namun, kuota untuk penerima beasiswa KIP K terbatas.

Gumilar menekankan, camaba yang wajib membayar IPI hanya yang lolos melalui jalur seleksi mandiri. Kuota camaba melalui jalur mandiri di Unsil sendiri disebut tak sampai 10 persen atau hanya 300 dari kapasitas 4.000 orang per angkatan. 

Sementara camaba yang lolos seleksi melalui jalur lain hanya berkewajiban membayar uang kuliah tunggal (UKT). Besaran di kampus berstatus PTN Satker itu memiliki delapan kelompok, yang disesuaikan dengan pemberian informasi terkait pendapatan orang tua camaba. Besaran UKT Kelompok I adalah Rp 500 ribu dan yang tertinggi Kelompok VIII Rp 5,9 juta hingga Rp 8 juta, yang disesuaikan dengan jurusan.

Kritik dari BEM

Sebelumnya, Ketua BEM Unsil Muhammad Ilham Gumilang mengatakan, kampusnya telah mengeluarkan pengumuman terkait biaya IPI dalam penerimaan mahasiswa baru jalur seleksi mandiri 2023. Dalam pengumuman itu, pihak kampus tak memberikan pilihan besaran IPI kepada para calon mahasiswa baru (camaba) jalur seleksi mandiri.

“Sekarang kita sedang kumpul, konsolidasi membahas tentang hal ini. Karena Unsil menetapkan iuran pembangunan tanpa ada opsi pilihan,” kata Ilham, saat dihubungi Republika, Rabu (5/7/2023).

Menurut Ilham, pemberian opsi besaran IPI kepada camaba adalah hal yang penting. Pasalnya, tidak seluruh camaba memiliki kemampuan untuk membayar IPI yang ditetapkan Unsil.

“Kami tentu kaget dengan pengumuman itu. Beberapa tahun ke belakang itu ada opsi (besaran IPI), misalkan dari Rp nol, Rp 5 juta, Rp 10 juta, atau Rp 15 juta. Jadi, sekarang opsi tersebut dihilangkan. Sekarang langsung ditetapkan per jurusan oleh pihak kampus,” kata Ilham.

Padahal, menurut Ilham, dalam audiensi yang sebelumnya dilakukan BEM Unsil dengan pihak kampus, disebut akan dicantumkan opsi besaran IPI minimal nol rupiah. Namun, opsi itu tidak diberikan. “Kampus Unsil saya pikir sudah cukup mahal dengan kondisi Tasikmalaya yang tidak seperti kota besar lainnya,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler