Dibanding Gamal Albinsaid, Imam Budi Hartono Lebih Berpeluang Jadi Cawalkot Depok dari PKS
Imam Budi dinilai punya pengalaman baik di legislatif maupun eksekutif.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru-baru ini memunculkan tiga nama untuk diusung di Pilkada Depok 2024. Dari tiga nama tersebut, Imam Budi Hartono kemungkinan besar yang akan diusung partai tersebut untuk melawan Kaesang Pangarep.
Bendahara Umum DPD PKS Depok, Ade Supriyatna mengatakan, dalam menentukan sosok calon wali kota, partainya tidak hanya mempertimbangkan soal popularitas. Tapi juga soal kemampuan dan tekad menjadikan Depok lebih baik.
"Dalam menentukan calon D1 (Wali Kota Depok), kita tidak hanya pertimbangkan sisi popularitas. Tapi juga kemampuan pemetaan masalah dan visi Depok ke depan, dan kami menilai pak IBH (Imam Budi Hartono) punya determinasi untuk mewujudkan Depok yang lebih baik ke depan," jelas Ade Supriyatna, Jumat (7/7/2023).
Imam yang juga Ketua DPD PKS Kota Depok saat ini, disebutnya telah memiliki pengalaman mumpuni sebagai politisi selama beberapa dekade. "Pak Imam berpengalaman di legislatif dan eksekutif," katanya.
Ade menjelaskan, nama Imam Budi jadi yang paling dominan dari dua nama lain yang muncul dari penjaringan internal. Meskipun dua calon lain namanya cukup mentereng dan dikenal luas.
"Hasil tersebut merupakan suara 3.600-an kader pelopor PKS di Depok, beserta struktur tingkat kecamatan dan kelurahan, melalui pemilihan internal yang mendudukkan pak IBH dengan suara tertinggi sekitar 90 persen. Menyusul dr Gamal dan Kholid," ujarnya.
Meski kemungkinan besar akan mengusu Imam Budi, ia menilai semua nama yang dimunculkan untuk maju di Pilkada Depok 2024 telah menggambarkan optimisme untuk masa depan Depok yang lebih baik. Sosok Imam Budi disebut sebagai seorang yang memiliki pengalaman mumpuni, Gamal Albinsaid merupakan tokoh yang diakui dunia internasional hingga Muhammad Kholid, sosok muda dan visioner.
"Tiga tokoh tersebut menggambarkan optimisme untuk masa depan kota Depok yang lebih baik. Pak Imam berpengalaman di legislatif dan eksekutif, bang Kholid anak muda dengan visi dan kemampuan problem solving yang baik, dan dr Gamal yang sudah mendunia dengan karya dan pengabdiannya di masyarakat," katanya.