Muzani Singgung Persoalan PPDB Zonasi di Hadapan Ribuan Kader Gerindra
Sekjen Gerindra menilai setiap kebijakan tidak selalu memuaskan rakyat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri konsolidasi akbar kader Gerindra di Kota Bekasi dan Kota Depok, Ahad (9/7). Pada kesempatan itu, Muzani menyinggung persoalan tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi yang diberlakukan saat ini.
Menurut dia, memang setiap kebijakan pasti tidak bisa memuaskan semua pihak. Akan tetapi apabila kebijakan itu tidak memuaskan rakyat banyak sebaiknya ditinjau ulang.
"Sekarang ibu-ibu dan bapak-bapak di sini pasti merasakan akibat dari kebijakan PPDB zonasi. Anak-anak kita yang mau sekolah padahal sekolahnya dekat dengan rumah kita tapi karena beda wilayah, anak kita jadi tidak bisa sekolah di situ. Kadang-kadang memang kebijakan ada yang tidak sesuai harapan rakyat banyak. Baiknya yang seperti-seperti ini dipikirkan ulang, setuju?" kata Muzani disambut jawaban riuh setuju oleh ribuan orang di lokasi.
Muzani pun berterimakasih karena kader-kader Gerindra telah menyempatkan diri di hari libur untuk ikut memikirkan bangsa dan negara. Ia mengatakan, hal itulah yang menyebabkan Prabowo tidak pernah lelah berjuang untuk mengabdi kepada rakyat, bangsa, dan negara.
"Itu sebabnya kekuasaan yang akan digunakan Pak Prabowo bila diberikan amanat oleh rakyat untuk menjadi presiden adalah melayani rakyat dengan sebaik-baiknya. Gerindra akan mewakafkan kader terbaiknya, Prabowo Subianto untuk memberikan proteksi agar rakyat lebih berdaya serta memberikan solusi bagi orang-orang yang tidak pernah tersentuh keadilan. Pak Prabowo akan menjadi abdi negara, abdi rakyat, dan abdi bangsa. Orang yang selalu mengabdi kepada kepentingan rakyat, kepentingan bangsa, dan kepentingan negara," kata Muzani dalam keterangan tertulis.
Muzani pun meminta agar setiap pengurus ranting, PAC, DPC, DPD, hingga para caleg-caleg Partai Gerindra untuk masif turun ke bawah mensosialisasikan Prabowo dan Gerindra. Terutama di gang-gang, di desa-desa, dan para tetangga-tetangga untuk bersama-sama memilih Prabowo di Pilpres 2024. Namun tetap mengedepankan gaya komunikasi politik yang sehat, tidak boleh mencaci.
"Tetap harus dengan cara tenang dan santun, tidak usah fitnah, gontok-gontokan. Kalau ada yang caci balas dengan kebaikan. Kalau ada yang menjelek-jelekan Pak Prabowo, dijawab dengan tenang dan benar. Karena kita ingin berpolitik yang gembira sesuai arahan Ketua Umum kita," jelas Muzani.
Muzani meyakini, pada akhirnya berpolitik dengan santun akan menghasilkan kemenangan bagi Prabowo. Saat ini memang belum semua partai politik mendukung Prabowo. Tapi, kata Muzani, pada akhirnya semua partai politik akan mendukung Prabowo.
"Semua partai adalah sahabat Pak Prabowo. Memang sekarang belum semua mendukung Pak Prabowo tapi nanti pada akhirnya semua akan mendukung Pak Prabowo. Begitupun rakyat Depok, rakyat Bekasi, rakyat Jawa Barat pada akhirnya akan mendukung Prabowo Subianto," jelas Wakil Ketua MPR ini.