Iran Tuduh AS Lindungi Penyelundupan BBM di Teluk Persia

Angkatan Laut Amerika Serikat membela penyelundupan bahan bakar di Teluk.

AP/Francisco Seco
Komandan Pengawal Revolusi Iran Ramazan Zirrahi menuduh Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) membela penyelundupan bahan bakar di Teluk.
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan Pengawal Revolusi Iran Ramazan Zirrahi menuduh Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) membela penyelundupan bahan bakar di Teluk. Washington dinilai mencoba ikut campur ketika Teheran mencegat sebuah kapal pekan lalu.

"Pada 6 Juli, personel Angkatan Laut Pengawal Revolusi sedang memeriksa sebuah kapal dengan nama NADA 2 yang terlibat dalam penyelundupan minyak dan gas Iran di Teluk Persia, yang berusaha dicegah oleh AS melalui serangkaian tindakan yang tidak profesional dan berisiko,” ujar Komandan IRGC itu kepada kantor berita Tasnim.

Kantor berita Iran Fars melaporkan pada 7 Juli bahwa Pengawal Revolusi telah menyita sebuah kapal yang membawa 900 ton bahan bakar selundupan dengan 12 awak kapal. Penyitaan ini mengikuti perintah pengadilan.

"Amerika menerbangkan beberapa pesawat, termasuk dua pesawat tempur A-10, dan berusaha sampai saat terakhir untuk mencegah penyitaan kapal, tetapi akhirnya dibawa ke Pelabuhan Bushehr untuk prosedur hukum,” kata Zirrahi.

Juru bicara Armada ke-5 AS Tim Hawkins mengatakan pekan lalu, Angkatan Laut AS telah memantau pencegatan kapal di perairan internasional tetapi telah memutuskan untuk tidak memberikan tanggapan lebih lanjut. Insiden itu adalah salah satu dari beberapa insiden yang melibatkan pasukan Iran dan pelayaran Teluk pekan lalu.

Dalam insiden lain, Angkatan Laut AS mengatakan, personel Angkatan Laut Iran telah melakukan banyak tembakan panjang ke Richmond Voyager berbendera Bahama yang dikelola oleh perusahaan minyak besar AS Chevron. Teheran mengklaim kapal itu terlibat dalam tabrakan yang melukai lima anggota awak dari kapal Iran.

Chevron membantah kapal tanker itu terlibat dalam tabrakan. Perusahan tersebut mengatakan, belum diberitahu tentang proses hukum atau perintah pengadilan oleh Iran terkait kapal tersebut.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler