Pemkot Bogor Akui Jumlah Sekolah Negeri Belum Ideal

Pemkot Bogor mendorong penambahan SMP dan SMA negeri pada 2024.

Republika/Shabrina Zakaria
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, jumlah sekolah tingkat SMP dan SMA negeri di daerahnya belum ideal. Minimnya jumlah sekolah negeri ini dinilai DPRD setempat sebagai salah satu faktor permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi.

Baca Juga


Saat ini ada 20 SMP negeri (SMPN) dan 10 SMA negeri (SMAN) di Kota Bogor. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, rasio ideal SMPN di satu daerah itu sekitar 20-30 sekolah. Sedangkan SMAN rasio idealnya 15-20 sekolah.

“Kota Bogor ada enam kecamatan dan 68 kelurahan. Paling tidak tadi ada 20 SMA, 35-40 SMP, sisanya SD akan kita kurangi jadi sekitar 180-an,” kata Dedie di Balai Kota Bogor, Selasa (11/7/2023).

Dedie menjelaskan, Pemkot Bogor mendorong penambahan SMPN dengan cara merger atau menggabungkan beberapa SD. Pemkot juga merencanakan pembangunan SMAN baru.

Menurut Dedie, sejak tahun lalu Pemkot Bogor sudah melakukan kajian penambahan sekolah. Anggaran untuk merger sekolah disebut sudah disiapkan dan rencananya akan direalisasikan tahun depan.

Sementara usulan anggaran untuk pembangunan SMAN baru disebut sudah disetujui. “Untuk tahun depan rencananya SMP tambah tiga sekolah. Kalau SMA tambah satu sekolah,” kata Dedie.

Dedie menjelaskan, ada beberapa SD yang kekurangan murid, sehingga rencananya akan digabungkan menjadi satu SD atau diubah menjadi SMP.

“Termasuk ada SD-SMP terpadu di Kayumanis. Tetapi ada juga SD yang dimerger dan kita launching tahun depan,” ujarnya.

 

 

Ihwal SMA, Dedie mengatakan, Pemkot Bogor mendorong pembangunan SMAN 11 Bogor di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, serta pembangunan SMAN 12 Bogor di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal.

“Jadi, artinya sebaran sekolah, rasio, akan semakin baik dan rasa keadilan masyarakat untuk mendapatkan sekolah negeri. Tentunya biayanya pasti lebih murah, fasilitasnya juga kurang lebih sama dengan swasta dan bisa diakses oleh publik,” ujar Dedie.

Menurut Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jawa Barat Asep Sudarsono, sebenarnya sudah ada usulan pembangunan SMAN baru. Hanya saja, kata dia, ada kendala dalam penyediaan lahan untuk pembangunannya.

Asep menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memiliki lahan di kawasan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Namun, kata dia, tidak bisa serta-merta pembangunan sekolah negeri dilakukan karena bisa diprotes oleh para pengelola sekolah swasta.

“Tapi, kalau ada desakan dari masyarakat bahwa mereka butuh SMA negeri, ya Pemkot Bogor buat analisisnya. Jadi, rencana memang ke depan mudah-mudahan ada SMAN 11 Bogor di Rancamaya, itu tanahnya dari Pemprov Jawa Barat, tapi kami menunggu usulan dari Pemkot Bogor,” kata Asep.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler