Rusia Perketat Keamanan Seusai Finlandia-Swedia Gabung NATO
Finlandia telah diterima ke dalam aliansi militer pada April 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Selasa (11/7/2023), Rusia sudah mengetahui langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan keamanannya. Upaya pencegahan telah dipersiapkan sebagai tanggapan atas bergabungnya Finlandia dan Swedia ke aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Lavrov mengatakan, tindakan pencegahan akan bergantung pada jenis infrastruktur militer yang dikerahkan di negara-negara tersebut. "Saya meyakinkan Anda bahwa semua kepentingan keamanan yang sah dari Federasi Rusia akan dipastikan," ujarnya dikutip dari Anadolu Agency.
Menurut Lavrov, langkah-langkah yang tepat telah dipersiapkan, termasuk cara penerapan dalam praktiknya nanti. "Kami mengambil langkah-langkah yang memadai, dan saya dapat meyakinkan Anda, sebelumnya," katanya.
Sementara, Finlandia telah diterima ke dalam aliansi militer pada April, Swedia belum menjadi anggota ke-32 kelompok itu. Turki baru memutuskan untuk mengirim Protokol Aksesi NATO negara Nordik itu ke parlemen untuk diratifikasi.
Lavrov mengatakan, heran dengan keputusan Finlandia dan Swedia untuk meninggalkan status netral dan keuntungannya. Padahal sikap tersebut dinilai sebagai bentuk kemerdekaan dengan reputasi baik, otoritas, serta hubungan perdagangan dan ekonomi yang menguntungkan dengan Rusia.
Diplomat senior Rusia ini berpendapat, bahwa Finlandia dan Swedia mengorbankan kepentingan nasional untuk bergabung dalam perang melawan Rusia sedemikian rupa. Kedua negara itu dinilai tidak dapat menantang gagasan hegemoni Barat yang dipromosikan Amerika Serikat selama ini.