Pedagang Mengeluh, Banjir Rob Berulang Terjang Wisata Pantai Karangsong

Pedagang mengeluhkan penurunan pengunjung dan sampah.

Lilis Sri Handayani/Republika
Jalan masuk menuju Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang kondisinya becek setelah diterjang banjir rob selama tiga hari terakhir, Rabu (12/7/2023).
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Banjir akibat gelombang pasang air laut atau banjir rob kembali menerjang kawasan wisata Pantai Karangsong di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kejadian banjir rob yang terus berulang ini dikeluhkan para pedagang di kawasan wisata tersebut.


Selama tiga hari, sejak Ahad (9/7/2023), banjir rob melanda kawasan wisata Pantai Karangsong. Banjir rob biasanya terjadi pada sekitar pukul 14.30 WIB dan baru surut pada malam hari, sekitar pukul 20.00-22.00 WIB.

“Kalau pagi sampai siang memang surut. Rob datang kembali pada sore sampai malam hari. Begitu terus selama tiga hari terakhir ini,” ujar salah seorang pemilik warung di kawasan Pantai Karangsong, Yanto, Rabu (12/7/2023).

Yanto mengatakan, banjir rob selama tiga hari ini terbilang parah. Menurut dia, genangan banjir rob sampai ke belakang warung miliknya atau sekitar 20 meter dari bibir pantai.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Selasa, sekitar pukul 10.00 WIB, genangan banjir rob sudah surut. Namun, sisa banjir rob masih terlihat di jalanan masuk menuju pantai yang kondisinya terlihat becek.

Sampah yang terbawa banjir pun terlihat mengotori pesisir. Petugas kebersihan maupun pemilik warung membersihkan sampah-sampah itu.

Capek sekali. Saat banjir rob surut, harus bersih-bersih. Tapi, sore hari rob datang lagi, jadi kotor lagi,” kata Yanto.

 

Pemilik warung membersihkan sampah yang terbawa banjir rob ke pesisir Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu, Rabu (12/7/2023). - (Republika/Lilis Sri Handayani)

 

Tak hanya kotor, Yanto mengatakan, banjir rob juga membuat warungnya mengalami kerusakan. Ia mengaku harus memperbaiki ulang kondisi warungnya setiap hari.

Yanto pun mengeluhkan jumlah pengunjung yang berkurang. Ia mengakui memang masih ada pengunjung yang datang, tapi tak sebanyak biasanya. “Ada juga pengunjung yang sudah datang, tapi balik lagi,” kata dia.

Menurut Yanto, sejak banjir rob terjadi selama tiga hari terakhir, jumlah pengunjung yang datang ke warungnya hanya sekitar dua sampai tiga orang per hari. Adapun omzetnya sekitar Rp 100 ribu.

Padahal, dalam kondisi musim liburan seperti sekarang, Yanto menyebut biasanya omzet bisa mencapai Rp 500 ribu per hari. “Hari ini belum ada yang jajan sama sekali,” ujar dia.

 

 

Yanto mengatakan, kawasan wisata Pantai Karangsong langganan dilanda banjir rob. Dalam setahun, kata dia, banjir rob yang terbilang parah bisa menerjang dua sampai tiga kali dalam rentang waktu Juli-September.

Karena itu, Yanto berharap pembangunan breakwater atau pemecah ombak di Pantai Karangsong. Dengan demikian, bisa melindungi bibir pantai dari banjir rob saat gelombang tinggi datang.

 

Pemilik warung membersihkan sampah yang terbawa rob ke kawasan pesisir Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu, Rabu (12/7/2023). - (Republika/Lilis Sri Handayani)

 

Pedagang lainnya, Rawenda, mengatakan, banjir rob kali ini membuat warungnya tidak bisa beroperasi. Menurut dia, ketinggian genangan banjir rob mencapai sekitar lutut orang dewasa.

“Kondisi warung kemarin pada rusak, boro-boro mau buat jualan, buat aktivitas juga susah. Jalannya juga kan tergenang, pengunjung jadi enggan datang,” kata Rawenda.

Rawenda juga mengeluhkan kondisi banjir rob yang setiap tahun melanda kawasan Pantai Karangsong. Ia meminta pemerintah mengupayakan solusinya, seperti membangun pemecah ombak atau dermaga pembatas antara laut dan sungai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler