Pergi Berlibur dengan Naik Pesawat, Lakukan Ini Begitu Sampai Hotel
Setelah bepergian dengan pesawat, lakukan hal ini dulu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sering kali, hal pertama yang dilakukan wisatawan setelah bepergian dengan pesawat adalah memeriksa kamar hotel, kolam renang, bar, atau lingkungan sekitar. Namun, menurut seorang ahli, ada satu ritual perawatan kulit atau perawatan diri yang harus diprioritaskan pasca penerbangan.
Ahli kimia dan Pendiri SOS Serum Skincare, Bruce Green, menyarankan agar penumpang mandi sesegera mungkin setelah penerbangan. Selain menghilangkan perasaan grogi usai melakukan perjalanan udara, kondisi di pesawat bisa sedikit kotor, dan bahkan berbahaya.
"Pesawat memiliki mikrobioma sendiri, yang sebagian besar berasal dari kulit manusia karena kita terus-menerus menumpahkannya dan duduk di pesawat selama beberapa waktu," ucap Green, dikutip dari Express, Rabu (12/7/2023).
Meskipun pesawat selalu dibersihkan ketika akan digunakan, penelitian menunjukkan bakteri dan virus dapat hidup di sandaran tangan, sabuk pengaman, penutup jendela, meja nampan, gagang toilet, dan lainnya selama berhari-hari.
Menurut Green, mandi setelah naik pesawat penting dilakukan, terutama untuk penerbangan jarak jauh. Penumpang pesawat jarak pendek, mungkin tidak perlu khawatir karena mereka hanya akan mendapatkan paparan yang sama seperti di gedung perkantoran.
"Tapi saat penerbangan durasinya panjang, mikroba di kulit bisa tumbuh dan bisa jadi sedikit bau. Jika kita terkena bakteri atau jamur yang bukan milik kita, ini dapat menyebabkan gatal dan benjolan pada kulit atau kulit kepala," kata Green.
Melompat ke tempat tidur yang sangat bersih dan segar saat liburan adalah salah satu kemewahan yang menyenangkan. Namun, mengabaikan mandi setelah naik pesawat dapat merusaknya dengan menyimpan kuman yang bukan milik kita ke ruang baru kita.
"Mandi dengan sabun dan sampo untuk rambut, dapat menghilangkan kuman apa pun yang mungkin kita dapatkan, serta mengurangi jumlah kuman kita sendiri yang tumbuh dari waktu ke waktu," ujar Green.
Ikuti Whatsapp Channel Republika