Sri Mulyani: Potensi EBT Indonesia Baru Dimanfaatkan 0,5 Persen
Potensi EBT di Indonesia diprediksi sebesar 3.689 gigawatt.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengeluhkan pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 0,5 persen. Padahal potensi tersebut di Indonesia sebanyak 3.689 gigawatt.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. Adapun komitmen tersebut dilakukan salah satunya menghentikan lebih dini pembangkit listrik tenaga uap.
“Meski permintaan listrik terus meningkat, harus diimbangi dengan pengembangan EBT. Maka perlu penggantinya power plant yang sifatnya renewable. Indonesia punya banyak potensi renewable energy sekarang ini baru 0,5 persen dari potensi yang kita punya," ujarnya saat Indonesia EBTKE ConEx, Rabu (13/7/2023).
Menurutnya potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar mulai dari air, geothermal, surya, panas bumi, dan lainnya. Setiap potensi tersebut memiliki karakter pendanaan masing-masing.
"Ada yang membutuhkan investment cost di depan yang besar seperti panas bumi, hidro, ada juga aspek lingkungan yang dijaga kami di Kementerian keuangan akan terus engage dan mendengar sehingga kebijakan mewujudkan lebih besar lagi," ucapnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengakui pengembangan energi baru terbarukan akan lebih kompleks sehingga pemerintah perlu memformulasikan kerja sama.