Dispertaru DIY Digeledah Perkara Tanah Kas Desa, Kadis Berstatus Saksi

Beredar informasi bahwa ponsel Krido turut disita oleh kejaksaan.

Republika/Wihdan Hidayat
Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY membawa barang bukti usai penggeledahan ruang kerja Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetaru) DIY, Yogyakarta, Rabu (12/7/2023). Tim penyidik tindak pidana khusus menggeledah dua tempat yakni ruang Kepala Dispetaru DIY dan rumah Kepala Dispetaru DIY, Krido Suprayitno. Penggeledahan ini terkait kasus dugaan mafia tanah kas desa (TKD) di Caturtunggal oleh PT Deztama Putri Sentosa. Penyidik berhasil mengamankan CPU, flashdisk, hardisk, dan puluhan dokumen.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY menyebut bahwa Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY, Krido Supriyatno masih berstatus sebagai saksi dalam perkara penyalahgunaan tanah kas desa (TKD) di Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY.

Baca Juga


Kejati DIY sudah melakukan penggeledahan terhadap Dispertaru DIY pada Rabu (12/7/2023) kemarin. Termasuk penggeledahan terhadap rumah Krido yang dilakukan di hari yang sama terkait kasus penyalahgunaan TKD yang melibatkan PT Deztama Putri Sentosa tersebut.

"Pak Krido (berstatus) sebagai saksi," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati DIY, Herwatan saat dikonfirmasi Republika, Kamis (13/7/2023).

Herwatan menyebut, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap Krido sebagai saksi dalam kasus tersebut. "Pemeriksaan (Krido sudah dilakukan) satu kali," ungkapnya.

Beredar informasi bahwa ponsel Krido turut disita oleh kejaksaan. Namun, Herwatan menuturkan bahwa ponsel Krido tidak disita oleh tim penyidik kejaksaan. "HP (handphone) Pak Krido kemarin tidak disita," ucap Herwatan.  

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menanggapi terkait penggeledahan di Dispertaru DIY. Menurut Sultan, semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut harus diperiksa.

"(Penggeledahan) Tidak ada masalah, wong seizin saya, saya yang minta supaya data bisa lengkap. Siapapun yang melibatkan diri menyalahgunakan TKD harus diperiksa, siapa pun," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (13/7/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler