Iran Gandeng Negara Afrika Bendung Homoseksualitas

Raisi anggap homoseksualitas salah satu episode terkotor dalam sejarah manusia.

AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden Iran Ibrahim Raisi
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI – Presiden Iran Ibrahim Raisi melakukan kunjungan ke beberapa negara Afrika. Ia menyampaikan kritik tajam ke negara-negara Barat yang mendukung homoseksualitas yang dianggap salah satu episode terkotor dalam sejarah manusia. 


Raisi berbicara di Uganda yang baru-baru ini mengesahkan undang-undang anti-gay. Aturan yang berisi ancaman hukuman mati bagi pelaku homoseksualitas ini mendapatkan kecaman internasional, terutama dari negara-negara Barat. 

‘’Saya yakin isu ini dan serangan kuat Barat terhadap tatanan keluarga dan budaya bangsa, merupakan bidang lain yang bisa dikerjasamakan antara Iran dan Uganda,’’ kata Raisi setelah melakukan pertemuan khusus dengan Presiden Uganda Yoweri Museveni, Rabu (12/7/2023). 

Di sisi lain, Raisi tak sepakat dengan pandangan Barat mengenai homoseksualitas. "Negara-negara Barat mencoba mengidentifikasikan homoseksualitas sebagai salah satu indeks peradaban, padahal merupakan salah satu hal terkotor yang dilakukan dalam sejarah manusia.’’

Presiden Uganda yang merupakan sekutu AS dalam isu keamanan, mendukung program nuklir Iran. Saat kunjungan Presiden Mahmud Ahmadinejad ke Uganda pada 2010, Museveni menegaskan setiap negara berhak mengembangkan program nuklir damai. 

Di sisi lain, ia mendesak penghapusan seluruh senjata nuklir. Uganda berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir yang dijadwalkan beroperasi pada 2031. Pembangunan ini mendapatkan bantuan teknis dari China National Nuclear Corporation.

Dengan menekankan konservatisme dan antikolonialisme dalam kunjungan ke Uganda, Raisi siap membangun ikatan dengan negara-negara Afrika lebih dari sekadar dalam isu ekonomi. 

Kunjungan ke Afrika merupakan yang pertama bagi Raisi dalam kurun lebih dari satu dekade akibat sanksi ekonomi AS. Kunjungan ini bertujuan menarik lebih banyak kemitraan. Selain ke Uganda, Raisi bertandang Kenya sebagai pemberhentian pertama. 

Ia menyatakan Afrika merupakan benua harapan dan platform bagus bagi produk-produk Iran. ‘’Tak ada yang puas dengan volume perdagangan kita saat ini,’’ katanya. Ia menyebut kesepakatan sumber daya mineral Afrika dan petrokimia Iran. 

Kerja sama di bidang lain di antaranya, informasi, komunikasi dan teknologi, perikanan, kesehatan hewan, dan peternakan. Presiden Kenya William Ruto menyebut Iran mitra strategis dan kekuatan inovasi global. Ia tertarik meningkatkan ekspor pertanian. 

Iran, menurut Ruto, berencana membangunan pabrik manufaktur untuk memproduksi mobil di kota pelabuhan Mombasa. 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler