Bruce Willis Hampir Kehilangan Nyawa Saat Syuting Die Hard Pertama
Bayaran besar yang diterima Bruce Willis datang dengan risiko besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bruce Willis masih baru menjajaki karier sebagai aktor ketika terpilih membintangi film Die Hard di era '80-an. Siapa sangka, pencapaian besar tersebut ternyata hampir merenggut nyawa Willis.
Willis sebenarnya bukanlah opsi pertama untuk memerankan detektif John McClane dalam Die Hard. Akan tetapi, banyak aktor bernama besar di Hollywood yang menolak tawaran untuk membintangi film tersebut.
"Semua aktor laga menolaknya. Kami memiliki naskah yang baik, tetapi tak bisa menggandeng siapa pun untuk memerankan John McClane," jelas produser Larry Gordon dalam buku The Last Action Heroes: The Triumphs, Flops, and Feuds of Hollywood’s Kings of Carnage yang ditulis Nick de Semlyen, seperti dilansir Fox News pada Kamis (13/7/2023).
Agen bakat yang mewakili Willis kala itu, Arnold Rifkin, mengetahui bahwa tim Die Hard kesulitan untuk mendapatkan aktor. Rifkin lalu mengajukan nama Willis kepada Gordon dan memberikan sang produser tenggat waktu untuk memikirkan tawaran tersebut.
"Terima atau tolak. Bila Anda tak membuat kesepakatan sampai Jumat, dia (Willis) akan pergi ke Jepang dan mengerjakan beberapa iklan," jelas Rifkin kepada Gordon.
Willis sebenarnya sempat menolak peran sebagai John McClane karena dia masih terlibat dalam serial televisi Moonlighting. Akan tetapi, sesaat setelah Willis menolak tawaran tersebut, lawan mainnya dalam serial Moonlight mengumumkan kehamilan. Hal ini membuat jadwal Willis kosong sekitar 11 pekan.
Willis lalu menerima tawaran untuk memerankan John McClane dengan bayaran 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 74,78 miliar saat itu. Akan tetapi, bayaran yang besar ini ternyata juga diimbangi dengan risiko yang tak kalah besar.
Saat melakukan syuting di hari pertama, Willis harus melakukan adegan yang sangat berbahaya, yaitu melompat dari lantai lima gedung parkir. Saat melakukan adegan tersebut, tim produksi juga mengolesi suatu gel di seluruh kulit Willis. Willis yang bingung sempat bertanya mengenai fungsi gel tersebut.
"Supaya Anda tidak terbakar," ungkap seorang kru kepada Willis.
Saat Willis mendarat setelah melakukan lompatan, kantong-kantong plastik berisi bensin meledak. Insiden tersebut membuat Willis mendarat pada sisi airbag paling pinggir.
Setelah berhasil mendarat, Willis melihat banyak kru yang datang menghampirinya dan mengucapkan "kerja bagus". Awalnya, Willis mengira para kru melakukan itu untuk mengapresiasi aksi Willis. Ternyata, para kru berlarian mendatanginya untuk mengecek apakah Willis masih hidup atau tidak.
"Karena saya nyaris tidak mendarat di airbag," kata Willis.
Menurut buku yang ditulis oleh dr Semlyen, para kru film memang sengaja mengerjakan adegan paling berbahaya di hari pertama syuting. Alasannya, bila terjadi hal yang buruk pada sang aktor, mereka masih memiliki cukup waktu untuk mencari aktor baru.
Peristiwa ini juga masih diingat dengan sangat jelas oleh kekasih Willis pada saat itu, Demi Moore. Moore mengungkapkan bahwa dirinya ada di lokasi syuting saat Willis melakukan adegan berbahaya tersebut.
"Dia hampir kehilangan nyawa karena melompat dari lantai lima gedung," ujar Moore.
Meski begitu, Willis dan John McTiernan selaku sutradara Die Hard sepakat bahwa adegan melompat dari lantai lima yang dilakukan Willis tidak terlalu berbahaya. McTiernan mengatakan dia tidak akan membuat Willis melakukan adegan yang membahayakan dirinya.
"Film adalah aktivitas manufaktur, Anda tidak boleh membahayakan pekerja Anda, titik," ujar McTiernan.
Saat dirilis pada 1988, Die Hard berhasil menjadi film paling sukses dan meraup pendapatan terbesar. Film ini juga menjadi awal dari kesuksesan jangka panjang Willis di industri perfilman.
Pada Maret 2022, pihak keluarga Willis mengumumkan mundurnya sang aktor dari dunia hiburan. Willis pensiun karena terdiagnosis dengan aphasia. Tak lama setelah itu, perwakilan Willis mengumumkan bahwa aktor laga tersebut terdiagnosis dengan demensia frontotemporal.