Israel Bakar Tenda Komunitas Badui Palestina
Para pemukim Israel terus meningkatkan serangan mereka terhadap warga Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Komunitas Badui Palestina di Humsa Al-Bqai'a terpaksa pindah setelah pemukim Israel membakar sebuah tenda pada Senin (10/7/2023). Kantor berita Wafa melaporkan, dua orang masih berada di dalam tenda ketika terbakar.
Sebanyak 36 warga Badui Palestina, termasuk 20 anak tinggal di utara Lembah Yordan. Mereka telah berusaha untuk melawan para pemukim sejak orang-orang Yahudi Israel menyerbu ke desa dan membangun pemukiman liar bulan lalu.
Para pemukim telah meningkatkan serangan mereka terhadap warga Palestina. Menurut Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB di Palestina, Lynn Hastings, para pemukim Israel telah mengintimidasi masyarakat untuk mengakses tanah mereka dan bergerak bebas.
Serangan oleh pemukim ilegal terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagai bagian dari pembersihan etnis.
Hastings menambahkan, penyerangan terhadap komunitas Badui Palestina di Humsa Al-Bqai'a oleh pemukim Yahudi bukanlah kasus baru. Sebelumnya 132 warga Palestina meninggalkan komunitas Ein Samiya pada Mei, setelah pemukim Israel menyerang keluarga dan anak-anak usia sekolah.
Pemukim yang dilindungi oleh pasukan keamanan pendudukan Israel sering mencegah ternak petani Palestina yang sedang merumput di padang rumput terbuka di Lembah Yordan utara.
Padang rumput itu terletak di sebidang tanah yang sangat subur, yang membentang di sepanjang tepi barat Sungai Yordan. Ini adalah rumah bagi sekitar 65.000 warga Palestina dan membentuk sekitar 30 persen dari total wilayah pendudukan Tepi Barat.
Diperkirakan sekitar 700.000 pemukim ilegal kini tinggal di 164 pemukiman dan 116 pemukiman liar di Tepi Barat. Di bawah hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Palestina adalah ilegal.