PT KAI Bangun Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan di Kota Palembang

Terminal Bongkar Batubara Kramasan ditargetkan beroperasi pada triwulan IV 2024.

Dok KAI
Rangkaian kereta pengangkut batu bara di wilayah Sumatra Selatan.
Rep: Novita Intan Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan groundbreaking pembangunan Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan yang terletak di Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan pada Jumat (14/7/2023). Pembangunan terminal bongkar batubara bertujuan meningkatkan kapasitas logistik batubara untuk mendukung industri logistik pertambangan.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, perseroan berkolaborasi dengan anak perusahaan KAI Logistik serta PT Sentosa Laju Sejahtera. "Pembangunan ditandai dengan groundbreaking yang juga menandai dimulainya komitmen kolaborasi dan sinergi berbagai pihak untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan dan penggunaan sumber daya energi nasional," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Menurut Didiek, Teminal Bongkar Batu Bara Kramasan dibangun di atas lahan seluas 19,1 hektare. Dia menyebut, berbagai infrastruktur modern akan dipasang di terminal tersebut, seperti integrated rail method yang didukung dengan infrastruktur train unloading system bottom dump dan open side dump (mekanisme bukaan bawah dan samping).

Secara kapasitas unloading Teminal Bongkar Batu Bara Kramasan sebanyak 60 ribu ton per hari, dengan luas area stockpile maksimal berkapasitas 590 ribu ton. Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan juga mampu melayani 20 kereta dengan rangkaian 60 gerbong batu bara setiap harinya.

Didiek menyebut, Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan dibangun sebagai sinergi BUMN antara KAI, PT Bukit Asam, dan PT PLN dalam mewujudkan progam 100 ribu megawatt (MG) pada 2025. Di samping itu, terminal juga menjadi bagian dari progam KAI menuju 105 juta ton angkutan batu bara pada 2027.

"Tak hanya berfokus pada bisnis, KAI Group berharap kehadiran Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan juga akan memberikan dampak positif seperti terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat," ucapnya.

Pembangunan terminal bongkar batu bara ini juga sebagai upaya untuk mengakomodasi permintaan angkutan barang KAI yang terus meningkat. Angkutan barang KAI pada 2020 sebesar 45 juta ton, pada 2021 mencapai 50 juta ton, dan pada 2022 tembus 58 juta ton.

Direktur Utama KAI Logistik, Teuku Lebeuh Nyak Ahmad Malik Syah menambahkan, proyek Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan menjadi program strategis perusahaan. Beroperasinya terminal itu akan memperkuat kapasitas dan kapabilitas perusahaan khususnya di bidang logistik pertambangan.  

"Terminal Bongkar Batubara Kramasan, ditargetkan dapat beroperasi pada triwulan IV 2024 dengan kapasitas 20 hingga 40 juta ton per tahun. Sementara, pada aspek profitabilitas, Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan diproyeksikan akan menyumbang sekitar Rp 80 miliar-Rp 150 miliar per tahun," ucapnya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler