Gelombang Panas di Israel, Netanyahu Alami Dehidrasi
Oktober tahun lalu, Netanyahu juga pernah dirawat di rumah sakit.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilarikan ke rumah sakit, setelah merasa pusing. Kantor perdana menteri menyatakan, berdasarkan diagnosis tim dokter, Netanyahu mengalami dehidrasi.
Netanyahu yang kini berusia 73 tahun menikmati liburan di Laut Galilee, destinasi wisata populer di utara Israel, di tengah gelombang panas, pada Jumat (14/7/2023). Suhu saat itu mencapai pertengahan 30 derajat Celcius.
Pada Sabtu (15/7/2023), Netanyahu dilarikn ke Rumah Sakit Sheba, di Tel Hashomer, lokasinya berdekatan dengan kediaman pribadinya di pantai Caesarea. Jarak tempuh dari rumahnya menuju rumah sakit sekitar setengah jam.
Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, dia dalam keadaan sadar sepenuhnya dan ia berjalan menuju ruang UGD.Channel 12 TV menyiarkan, Netanyahu mengalami sakit dada tetapi tak ada konfirmasi mengeni informasi itu.
Ia mendapatkan rekomendasi dari tim dokternya ke rumah sakit setelah mengalami pusing ringan. ‘’Pemeriksaan awal dinyatakan normal, tanpa temuan sesuatu yang serius. Diagnosis awal Netanyahu mengalami dehidrasi,’’ demikian pernyataan kantor perdana menteri
Dokter merekomendasikan agar Netanyahu tetap di rumah sakit, untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Pernyataan awal menyatakan Netanyahu dalam kondisi normal. Oktober lalu, Netanyahu juga pernah dirawat di rumah sakit sebentar.
Ia dirawat karena merasa kurang sehat saat menjalani ibadah Yom Kippur. Belum diketahui siapa yang menggantikan Netanyahu jika kesehatannya secara serius terganggu.
Saat Perdana Menteri Ariel Sharon terjatuh karena stroke pada 2006, posisinya digantikan oleh wakilnya, Ehud Olmert. Menteri Hukum Yariv Levin bersiaga untuk menggantikan Netanyahu untuk melakukan lawatan luar negeri.
Pemimpin oposisi Yair Lapid menyampaikan pernyataan mendoakan agar Netanyahu segera pulih dan selalu sehat.
Netanyahu merupakan pemimpin Israel dengan masa jabatan terlama, sekitar 15 tahun. Pemerintahan koalisi sayap kanan yang ia pimpin sekarang mulai memerintah pada Desember tahun lalu. Secara umum, dia dinyatakan dalam kondisi sehat.
Pertama kali ia mencapai jabatan tertinggi pada 1996. Ia melakukan revolusi pasar bebasa dan menunjukkan ketidakpercayaan pada prose damai dengan Palestina yang didukung komunitas internasional, juga perundingan mengenai program nuklir Iran.
Saat ini ia menghadapi penentangan kuat atas langkahnya merombak sistem peradilan. Warga Israel melakukan aksi massa atas rencana perombakan ini karena khawatir atas independensi pengadilan di masa mendatang.
Netanyahu juga terjerat tiga tuduhan kasus korupsi. Ia mengelak melakukan pelanggaran hukum itu dan proses hukum atas kasusnya didasari motif politik.