Bukan Susy Susanti, Mia Audina, Maria Kristin, Lindaweni atau Gregoria, Tapi Mutiara…
Mutiara Ayu Puspitasari pemain tunggal putri Indonesia pertama jadi Juara Asia Junior
Oleh : Bilal Ramadhan, Redaktur Republika
REPUBLIKA.CO.ID, Di awal pertandingan Kejuaraan Asia Junior 2023 nomor beregu campuran, pemain tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari bermain kurang meyakinkan. Di laga pertama melawan Vietnam, Mutiara memberikan angka kemenangan dengan mudah. Namun saat melawan Cina, Mutiara terpaksa harus bertekuk lutut di tangan Xu Wen Jing dengan 12-21 dan 10-21. Meski akhirnya Indonesia menang 4-1 melawan Cina dan sebagai juara Grup A.
Karena kekalahannya ini, posisi Mutiara sempat diganti dengan pemain tunggal putri kedua, Ruzana saat Indonesia melawan India di babak perempat final. Namun Ruzana juga tidak memaksimalkan kesempatannya. Indonesia tetap menang dengan 3-1.
Di babak semifinal, Mutiara kembali dimainkan melawan Thailand, juara bertahan di Kejuaraan Asia Junior 2019. Karena pandemi Covid-19, kejuaraan ini memang tidak dilaksanakan selama tiga tahun, dan baru kembali dipertandingkan pada tahun ini.
Mutiara akan melawan pemain tunggal Thailand, Saranporn Sombutwatthananukool. Gim pertama, Mutiara kalah dengan 17-21. Namun Mutiara mampu membalasnya di game 2 dengan 21-7 dan memenangkan pertandingan dengan 21-18. Mutiara menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Thailand dengan 3-0.
Di babak final, Mutiara bahkan menjadi penyumbang angka kemenangan pertama Indonesia melawan Jepang. Mutiara berhasil mengalahkan Tomoka Miyazaki dengan 21-17 dan 21-16. Indonesia akhirnya kalah di babak final dengan 2-3 dan meraih medali perak.
Kemenangannya melawan pemain Thailand dan Jepang, rupanya menjadi titik balik kebangkitan Mutiara yang sempat ‘down’ karena kekalahannya melawan pemain Cina. Mutiara membuktikan ucapannya untuk bermain lebih baik di nomor individual.
Hingga babak perempat final, Mutiara bermain sangat efektif dan memenangkan pertandingan dengan 2 gim saja. Di perempat final, Mutiara hampir kandas di tangan pemain Cina, Huang Li Ran karena ketatnya skor dalam pertandingan 3 gim, 17-21, 21-19 dan 21-19.
Namun setelahnya, Mutiara semakin tangguh... (lanjut halaman berikutnya)
Di semifinal, Mutiara menang dengan 2 game melawan pemain Cina lainnya, Shou Qun Yu, 22-20 dan 21-13. Pun di babak final, GOR Among Rogo Yogyakarta seolah memberi restu untuk Mutiara memenangkan pertandingan. Pemain Korea, Kim Min Ji malah bermain anti klimaks dan banyak membuat bola ke luar lapangan. Mutiara menang dengan 21-11 dan 21-17. Usai memastikan kemenangannya, Mutiara pun langsung sujud syukur di tengah lapangan.
"Senang rasanya bisa meraih kemenangan dua gim langsung dan juara di turnamen ini. Rasanya sangat luar biasa. Hal ini di luar dugaan mengingat hasilnya seperti apa yang diharapkan. Dari turnamen ini saya jadi tahu jika mau dan berusaha saya yakin bisa," kata Mutiara usai pertandingan.
Raihan juara Mutiara ini sekaligus mengobati gagalnya tim junior Indonesia untuk memperebutkan medali emas di babak final. Selain itu, prestasi Mutiara menjadi Juara Asia Junior ini ‘bukan kaleng-kaleng’. Karena Mutiara menjadi pemain tunggal putri Indonesia pertama yang menjadi Juara Asia Junior. Ya, bukan Susy Susanti, Mia Audina, Maria Kristin Yulianti, Lindaweni Fanetri atau Gregoria Mariska Tunjung. Tapi Mutiara Ayu Puspitasari yang menasbihkan diri sebagai Juara Asia Junior pertama dari Indonesia.
Mutiara berhasil menembus sektor tunggal putri dari dominasi Cina. Sejak Kejuaraan Asia Junior dipertandingkan pada 1997, Cina meraih 18 gelar di tunggal putri, termasuk Chen Yufei pada 2016. Sisanya Jepang merebut 2 gelar melalui Aya Ohori (2013) dan Akane Yamaguchi (2014), PV Sindhu dari India (2012) serta Jun Jae Youn dari Korea (2001). Kini ada nama Mutiara di antara nama-nama besar tersebut.
Namun Mutiara tidak puas hanya sampai di sini. Dia menetapkan targetnya kemudian di Kejuaraan Dunia Junior 2023 yang akan dilangsungkan di Honolulu, Hawaii, AS pada 24 September-8 Oktober 2023 mendatang. Bukan sekadar meramaikan, Mutiara bertekad untuk merebut gelar juara dunia.
"Saya mengincar gelar juara di BWF World Junior Championships 2023 setelah ini. Gelar juara di sini menjadi modal berharga buat saya untuk mengarungi turnamen Kejuaraan Dunia," tutur Mutiara.
Sejauh ini, pemain tunggal putri Indonesia baru dua orang yang menjadi Juara Dunia Junior, yaitu Kristin Yunita pada 1992 serta Gregoria Mariska Tunjung pada 2017. Kalau Mutiara mampu menjadi Juara Dunia Junior 2023, maka dia akan menjadi pemain tunggal putri Indonesia ketiga yang melakukannya.
Semoga ini menjadi kenyataan. Seperti yang dikatakan Mutiara, jika mau dan berusaha, dia pasti bisa berprestasi setinggi-tingginya…