Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 14,0 Triliun di Semester I 2023
Kontrak baru Adhi Karya pada semester I tumbuh 20 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi kontrak baru sebesar Rp 14,0 triliun sepanjang semester pertama tahun ini. Capaian tersebut tumbuh 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,7 triliun.
Raihan kontrak baru tersebut, masih sesuai rencana terhadap target 2023 yang sebesar Rp 27 triliun. Perseroan membidik pertumbuhan kontrak baru kurang lebih 10 persen-15 persen dibanding capaian 2022.
"Hingga Juni 2023, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 14,0 triliun," kata Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Farid Budiyanto melalui siaran pers, Senin (17/7/2023).
Menurut Farid, perolehan kontrak baru hingga Juni didominas lini Engineering & Construction sebesar 92 persen, Properti sebesar tiga persen. Sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 58 persen, Sumber Daya Air 12 persen, Gedung 11 persen, Perkeretaapian 11 persen, Precast tiga persen, Properti tiga persen serta proyek Infrastruktur lainnya.
Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 28 persen, BUMN dan BUMD sebesar 15 persen. Adapun proyek dari swasta dan lainnya sebesar 57 persen.
Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI hingga Juni 2023 antara lain Proyek perkeretaapian North-South Commuter Railway CP S-01 di Filipina, Bendungan Cibeet di Jawa Barat. Perseroan juga mendapatkan kontrak dari proyek Jalan Tol Akses Patimban.