Ukraina dan Polandia Khawatir, Wagner Telah Tiba di Belarusia

Wagner sedang melatih tentara Belarusia di tenggara ibu kota.

AP
Kelompok tentara bayaran Wagner menyerahkan senjata mulai dari tank, roket dan senjata berat ke angkatan bersenjata Rusia
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Para pejuang dari kelompok Wagner telah berada di Belarusia, demikian disampaikan para pejabat Ukraina dan Polandia pada Sabtu (15/7/2023) lalu. Sehari sebelumnya, Minsk mengatakan bahwa Wagner sedang melatih tentara Belarusia di tenggara ibu kota.

"Wagner berada di Belarus," kata Andriy Demchenko, juru bicara badan perbatasan Ukraina, dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram, dilansir dari Reuters Ahad (16/7/2023). Dia mengatakan pergerakan "kelompok-kelompok terpisah" dari Rusia telah diamati di Belarusia.

Beberapa pejuang Wagner telah berada di Belarusia setidaknya sejak Selasa, kata dua sumber yang dekat dengan para pejuang kepada Reuters.

Kementerian pertahanan Belarusia merilis sebuah video pada hari Jumat (14/7/2023), yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai pesawat tempur Wagner yang menginstruksikan tentara Belarusia di sebuah latihan militer di dekat Kota Osipovichi.

Kepindahan Wagner ke Belarusia merupakan bagian dari kesepakatan yang mengakhiri upaya pemberontakan kelompok tersebut pada Juni 2023 lalu. Ketika itu, pasukan Wagner menguasai markas militer Rusia, berbaris di Moskow dan mengancam akan membawa Rusia ke dalam perang saudara, seperti kata Presiden Vladimir Putin.

Pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin belum terlihat di depan umum sejak ia meninggalkan kota Rostov-on-Don, Rusia selatan, pada 24 Juni lalu.

Wakil menteri koordinator layanan khusus Polandia, Stanislaw Zaryn, mengatakan Warsawa juga memiliki konfirmasi tentang keberadaan para pejuang Wagner di Belarus. "Mungkin ada beberapa ratus dari mereka saat ini," ujar Zaryn di Twitter.

Polandia mengatakan bulan ini bahwa mereka memperkuat perbatasannya dengan Belarus untuk mengatasi potensi ancaman. Meskipun tidak mengirim pasukannya sendiri ke Ukraina, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengizinkan Moskow menggunakan wilayah Belarusia untuk melancarkan invasi berskala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

Dan sejak itu Lukashenko membiarkan negaranya digunakan sebagai pangkalan senjata nuklir Rusia.

Proyek Hajun Belarusia, yang memantau aktivitas militer di negara itu dan yang dipandang sebagai formasi ekstremis oleh pihak berwenang Belarusia, mengatakan bahwa sebuah kolom besar yang terdiri dari setidaknya 60 kendaraan memasuki Belarusia pada Jumat malam dari Rusia.

Dikatakan bahwa kendaraan-kendaraan tersebut, termasuk truk, pikap, van, dan bus, memiliki pelat nomor dari republik Donetsk dan Luhansk yang menamakan diri sebagai republik rakyat, yang secara internasional diakui sebagai bagian timur Ukraina. Kehadiran mereka, dalam sebuah langkah yang secara luas dikecam sebagai tindakan ilegal.

Moskow bergerak tahun lalu untuk mencaplok kedua republik tersebut, yang telah menjadi proksi Rusia sejak 2014.

Hajun mengatakan bahwa sebuah kolom Wagner menuju ke Tsel di Belarus tengah, di mana para wartawan asing pekan lalu diperlihatkan sebuah kamp dengan ratusan tenda kosong.

Video yang dibagikan oleh koresponden perang Rusia Alexander Kotz pada Sabtu malam tampak menunjukkan konvoi truk dan kendaraan militer di sebuah jalan raya di Rusia selatan, beberapa di antaranya mengibarkan bendera Wagner.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen laporan Hajun Belarusia tersebut. Tidak ada komentar langsung dari Rusia atau Belarus mengenai laporan tersebut.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler