Reshuffle Umar bin Khattab: Copot Pejabat yang Terima Uang di Luar Gaji
Reshuffle pernah terjadi di masa Umar bin Khattab.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Reshuffle atau perombakan struktur pemerintahan juga pernah terjadi di era Khulafaur Rasyidin. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA, pernah ada gubernur wilayah yang dicopot dari jabatannya. Dia adalah Utbah bin Abu Sufyan ketika menjadi gubernur Thaif.
Pencopotannya oleh Umar bin Khattab bukan tanpa alasan. Dikisahkan, suatu kali Umar menemukan Utbah yang sedang membawa uang senilai 30 ribu dirham. Umar heran dan menanyakan dari mana uang uang itu berasal.
Setelah ditanya oleh Umar bin Khattab, Utbah bin Abi Sufyan pun berkata begini:
"Demi Allah! Harta itu bukan hakmu dan bukan pula hak kaum muslimin. Harta ini saya dapatkan dari hasil masa jerih payah saya selama menjabat di daerah ini (Thaif)," kata Utbah.
Mendengar itu, Umar bin Khattab menyampaikan bahwa seorang pemimpin atau pejabat selama memerintah itu hanya mendapatkan gaji. Karenanya, uang yang diperoleh dari selain gaji maka harus diserahkan kepada Baitul Maal sebagai institusi yang mengurus harta umat.
"Harta yang dihasilkan pejabat selama berkuasa, selain gaji, tidak ada jalan lain kecuali diserahkan ke Baitul Maal," kata Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab adalah sosok pemimpin yang tegas soal harta pejabat selama masa kekhalifahannya. Dia tidak akan segan-segan untuk mencopot pejabat yang menyimpan harta berlebih di luar gaji. Contoh lainnya ialah Abu Hurairah RA ketika memperoleh harta berlebih setelah menduduki posisi gubernur wilayah Bahrain.
Ketegasan dan sikap adil Umar bin Khattab pun dinyatakan oleh Imam Nawawi dalam menjelaskan hadits yang mengisahkan tentang sosok Umar bin Khattab. Umar ibarat pintu yang terkunci rapat, yang bisa menahan dan melumpuhkan segala macam kekacauan yang mungkin terjadi di tengah-tengah umat Islam.
Itu karena Umar adalah sosok yang adil, cermat, dan berwibawa tinggi. Namun setelah Umar wafat akibat dendam seorang pengkhianat, bencana pun datang secara beruntun bagai gelombang lautan. Khalifah Utsman terbunuh oleh umat Islam sendiri, lalu Khalifah Ali bin Abi Thalib, hingga seterusnya.
SETELAH UMAR BIN KHATTAB WAFAT
Disebutkan dalam Shahih Muslim, bahwa Hudzaifah RA meriwayatkan, suatu kali para sahabat sedang bersama Umar bin Khattab. Lalu Umar bertanya siapa sahabat yang hafal hadits Nabi Muhammad SAW tentang fitnah atau bencana sebagaimana yang telah disampaikan beliau SAW.
Hudzaifah menjawab, "Aku." Umar pun berkata, "Engkau sungguh pemberani. Jadi gimana sabda beliau?" Hudzaifah kemudian menyampaikan hal yang dia dengar dari Nabi Muhammad, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Fitnah (bencana atau kekacauan) seorang laki-laki bersumber dari istrinya, hartanya, dirinya, anaknya, dan tetangganya. Semuanya tidak melakukan puasa, tidak sholat, tidak bersedekah (zakat), tidak mau menganjurkan yang ma'ruf dan dan mencegah kemungkaran."
Umar berkata, "Bukan itu yang kumaksud, tetapi (yang kumaksud) adalah huru-hara yang bagaikan gelombang lautan."
Lalu Hudzaifah membalas perkataan Umar dengan berucap, "Engkau tidak terlibat dalam peristiwa itu, wahai Amirul Mukminin. Karena antara engkau dan fitnah itu ada pintu yang terkunci rapat."
Umar pun bertanya, "Memang pintunya hancur? Atau karena dibuka seseorang?" Hudzaifah menjawab, "(Pintu itu) tidak dibuka, tetapi dihancurkan orang."
"Kalau begitu, pantas saja pintu itu tidak bisa lagi dikunci untuk selama-lamanya," kata Umar menimpali.
Para sahabat kemudian bertanya kepada Hudzaifah, "Apakah Umar tahu siapa pintu itu?" Hudzaifah menjawab, "Tentu, seperti yang diketahui Umar malam ini, tanpa adanya besok malam." (HR Muslim)