Mengapa Allah SWT tidak Menjaga Kitab Suci Selain Alquran?
Banyak umat Islam, termasuk di zaman Rasulullah SAW, yang hafal Alquran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengapa Allah SWT hanya menjaga kitab suci Alquran dan tidak menjaga kitab suci selain Alquran? Pertanyaan ini diterima oleh mantan mufti Mesir Syekh Ali Jum'ah.
"Pemeliharaan Alquran oleh Allah SWT tidak meliputi kitab-kitab suci lain yang diturunkan-Nya. Karena Alquran adalah kitab suci terakhir yang menyempurnakan semua kitab sebelumnya," kata dia seperti dilansir Masrawy, Selasa (18/7/2023).
Syekh Jum'ah mengatakan, setiap nabi diutus kepada umatnya secara khusus. Adapun Nabi Muhammad SAW diutus kepada semua umat manusia. Dia menjelaskan, kitab suci Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, kitab suci Injil, dan kitab suci Zabur, diturunkan kepada sekelompok masyarakat, bukan kepada kelompok yang lain.
Sedangkan Alquran diturunkan kepada semua umat manusia, baik itu bangsa Arab maupun bangsa-bangsa lain pada masa Rasulullah, masa setelahnya, hingga hari akhir. "Maka patutlah Alquran dijaga tanpa kitab-kitab suci yang lain," ujarnya.
Syekh Jum'ah menambahkan, Allah menghendaki para pendahulu (orang-orang di masa pra Islam) untuk memelihara, menjaga atau menghafal kitab suci mereka tanpa mendistorsi atau mengubahnya. Namun, mereka tidak dapat membuktikan dan memenuhinya.
"Kecuali beberapa orang yang atas izin Allah berhasil melakukannya, sebagai bentuk untuk memuliakan mereka di sisi Allah SWT. Allah meninggikan siapa saja yang Dia kehendaki, dan merendahkan siapa saja yang Dia kehendaki," katanya.
"Kecuali beberapa orang yang atas izin Allah berhasil melakukannya, sebagai bentuk untuk memuliakan mereka di sisi Allah SWT. Allah meninggikan siapa saja yang Dia kehendaki, dan merendahkan siapa saja yang Dia kehendaki," katanya.
Dalam Alquran surah al-Hijr (15) ayat 9, Allah berfirman, "Sesungguhnya, Kamilah yang menurunkan Alquran dan Kami pula yang menjaganya." Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Alquran selama-lamanya hingga akhir zaman dari pemalsuan.
Karena itu, banyak umat Islam, termasuk di zaman Rasulullah SAW, yang hafal Alquran. Dengan adanya umat yang hafal Alquran, Alquran pun akan senantiasa terjaga hingga akhir zaman.
Selanjutnya, demi memudahkan umat membaca Alquran dengan baik, mushaf Alquran pun dicetak sebanyak-banyaknya setelah melalui tashih (pengesahan dari ulama-ulama yang hafal Alquran).