Benarkah Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah saat 1 Muharram?

Hijrah menjadi tanda konsolidasi umat Islam dan dakwah yang terorganisasi.

EPA-EFE/NEIL HALL
Ilustrasi hijrah
Rep: Muhyiddin Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin masih bingung antara peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. Orang kadang beranggapan bahwa Nabi hijrah ke Madinah pada saat 1 Muharram.

Baca Juga


Lalu Benarkah Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah saat 1 Muharram?

Tentu saja jawabannya tidak. Nabi Muhammad SAW tidak hijrah ke Madinah pada tanggal 1 Muharram. Berdasarkan sejumlah literatur, Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah pada 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriyah.

Pada 622 M, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya kala itu mengalami persekusi dan tekanan yang semakin meningkat di Makkah. Pada malam tanggal 12 Rabiul Awal, Nabi Muhammad SAW meninggalkan Makkah menuju Madinah bersama dengan sahabatnya yang setia, Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Peristiwa hijrah ini memiliki arti penting dalam sejarah Islam, karena menandai awal dari pembentukan umat Islam yang terorganisir di Madinah. Hijrah juga memperkuat posisi Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin politik dan agama di Madinah.

Tanggal 1 Muharram sendiri merupakan awal tahun baru dalam kalender hijriyah, tetapi tidak ada catatan sejarah yang menghubungkan hijrah Nabi Muhammad SAW dengan tanggal tersebut.

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ...

 

Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat, juga menjelaskan bahwa peristiwa hijrah Nabi SAW dari Makkah ke Madinah tidak terjadi pada tanggal 1 Muharram. Dia pun menuturkan kisah hijrahnya Nabi saat itu.

Menukil tulisan Syekh Al-Mubarakfury dalam kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum, Ustaz Sarwat menjelaskan, Rasulullah SAW mulai meninggalkan rumahnya di Makkah menuju rumah Abu Bakar pada malam hari, yaitu pada 27 Shafar.

Dari rumah Abu Bakar, beliau bersama Abu Bakar meninggalkan Makkah ke arah yang berlawanan dengan Madinah, menuju Gua Tsaur untuk bersembunyi. Beliau sempat menginap tiga malam di dalamnya, yaitu malam Jumat, Sabtu dan Ahad.

Setelah itu, Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dan Abdullah bin Uraiqith, orang kafir penunjuk jalan, memulai perjalanan ke Madinah lewat jalan yang tidak biasanya.

Pada Senin tanggal 8 Rabiul Awwal (23 Sept 622M) beliau akhirnya tiba di Quba, beberapa kilometer sebelum masuk kota Madinah di masa itu. Di Quba ini beliau sempat menginap empat hari, yaitu Senin, Selasa, Rabu dan Kamis. Hari Jumat beliau SAW bergerak menuju Madinah, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal.

“Maka, sebenarnya kurang tepat kalau pada tanggal 1 Muharram kita memperingati peristiwa hijrah Nabi SAW. Sebab, hijrah beliau SAW tidak terjadi pada bulan Muharram. Kalau mau memperingati hijrah nabi, waktunya adalah antara 27 Shafar hingga 12 Rabiul Awal,” jelas Ustaz Sarwat saat dikonfirmasi Republika, Selasa (18/7/2023). 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler