Kemenkeu: Angka Kemiskinan Turun Tipis Didorong Bansos
Jumlah penduduk miskin per Maret 2023 sebanyak 25,90 juta orang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengungkapkan penurunan angka kemiskinan didorong upaya pemerintah dalam memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan menurun 9,36 persen per Maret 2023.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu mengatakan penurunan angka kemiskinan periode tersebut sejalan dengan terus menguatnya aktivitas ekonomi, menurunnya angka pengangguran, serta inflasi yang semakin terkendali. Per kuartal I 2023, penyaluran bantuan sosial juga efektif dengan realisasi program keluarga harapan sebesar 89,3 persen, sementara kartu sembako sebesar 86,5 persen.
“Pada Maret 2023, pemerintah juga menggulirkan tambahan bantuan pangan beras dalam rangka menjaga akses pangan rumah tangga miskin dan rentan serta menjaga stabilitas harga pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/7/2023).
Sementara jumlah penduduk miskin per Maret 2023 sebanyak 25,90 juta orang. Secara akumulatif, sejak Maret 2021 hingga Maret 2023 tercatat 1,6 juta orang yang berhasil keluar dari garis kemiskinan.
Secara spasial, tingkat kemiskinan per Maret 2023 menurun baik di perkotaan maupun di pedesaan. Adapun, Papua menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi sebesar 26,03 persen per Maret 2023 atau setara dengan 915.150 orang.
Jumlah ini memang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur sebanyak dari empat juta orang. Meski demikian, secara persentase penduduk miskin di Jawa Timur hanya 10,35 persen dari total seluruh penduduknya.
Dari sisi lain, meski angka kemiskinan menurun, BPS melaporkan tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat per Maret 2023. Hal tersebut ditujukan dengan peningkatan rasio gini sebesar 0,007 poin per Maret 2023.