Rooney: Harry Kane Diperlakukan Seperti Tahanan di Tottenham

Rooney menilai Kane seharusnya sejak lama dibiarkan pindah ke MU.

EPA/ANDY RAIN
Wayne Rooney (kiri) saat masih memperkuat timnas Inggris bersama Harry Kane (kanan).
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wayne Rooney menilai Harry Kane diperlakukan seperti tahanan oleh Tottenham Hotspur. Nyaris setiap bursa transfer, Kane selalu diisukan hengkang.

Baca Juga


Nyatanya, sang penyerang masih di Spurs. Teranyar, kapten tim nasional Inggris ini dikaitkan dengan sejumlah klub top Eropa. Dimulai dari Manchester United.

Berlanjut ke Real Madrid. Kebetulan, Madrid mencari pengganti Karim Benzema. Teranyar Bayern Munchen ikut memburu Kane.

Itu bukan sekadar rumor belaka. Munchen melakukan pendekatan. Chairman Tottenham Daniel Levy dikabarkan menolak tawaran yang masuk.

Rooney prihatin melihat nasib juniornya tersebut. Ia fokus pada isu ketertarikan United pada Kane. Ia merasa sosok yang pernah menjalani masa peminjaman di Leicester City sangat ideal bagi MU. 

"Sepertinya dia ditahan sebagai tahanan di Tottenham. Sepertinya sangat sulit baginya untuk keluar dari sana," kata legenda hidup Manchester United ini, dikutip dari Standard, Rabu (19/7/2023).

Kontrak Kane di London Utara sampai Juni 2024. Tersisa 11 bulan lagi. Kedua kubu belum bersepakat melakukan perpanjangan kerja sama.

Jika tak ada perubahan, sang penyerang akan berstatus agen bebas nantinya. Sinyal bahaya untuk the Lilywhites. Mereka berpotensi kehilangan wakil kapten secara gratis.

Artinya, sebenarnya ini momen tepat bagi Spurs untuk menjual Kane. Kebetulan ada banyak peminat. FC Bayern bahkan bersedia mengeluarkan 70 juta pounds. Itu belum terhitung berbagai tambahan kemudian hari.

Sudah lebih dari satu dekade sang bomber berkostum Tottenham. Sejauh itu, ia tampil dalam 435 laga di berbagai ajang, dan mencetak 280 gol.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler