Lebih 1,2 Juta Anak dan Remaja di Seluruh Dunia Hidup dengan Diabetes Melitus Tipe 1

Hidup dengan DMT1 memerlukan lebih dari sekadar dukungan medis.

dok. Farrer Park Hospital
Ilustrasi Diabetes
Rep: Dian Fath Risalah Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Diabetes melitus tipe 1 (DMT1) merupakan jenis diabetes umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun, sayangnya terjadi peningkatan jumlah anak dengan diabetes setiap tahunnya.

Menurut data International Diabetes Federation (IDF), diperkirakan ada lebih dari 1,2 juta anak dan remaja di seluruh dunia yang hidup dengan DMT1, dengan usia di bawah 20 tahun. Setiap tahun, sebanyak 108.200 anak dan remaja di bawah usia 15 tahun didiagnosis menderita diabetes tipe 12.

Changing Diabetes in Children (CDiC) Lead untuk Indonesia Prof Aman Bhakti Pulungan mengatakan, tidak boleh ada seorang anak pun meninggal akibat diabetes. Meskipun saat ini masih ada keterbatasan dalam pengelolaan diabetes melitus tipe DMT1 di Indonesia.

"No child should die from diabetes. Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien maupun caregiver adalah cara terbaik untuk mencegah komplikasi akut dan kronis," ujarnya, Kamis (20/7/2023).

Aman mengatakan, hidup dengan DMT1 tidaklah mudah dan memerlukan lebih dari sekadar dukungan medis. Pengelolaan DMT1 yang tepat memerlukan pemantauan kadar gula darah secara mandiri dan pemahaman yang komprehensif tentang kondisi tersebut.

Untuk mengatasi masalah yang mendesak ini, Indonesia bergabung dengan program kemitraan global CDiC pada 2021. Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan dukungan anak-anak dan remaja dengan DMT1 di Indonesia dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.


Termasuk Kementerian Kesehatan, IDAI, Novo Nordisk, Roche, International Society for Pediatric and Adolescent Diabetes (ISPAD), World Diabetes Foundation (WDF), dan organisasi pasien. Pada akhir pekan lalu, CDiC menggelar Diabetes Camp untuk membekali anak-anak dengan DMT1 dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola diabetes mereka secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan anak-anak dengan DMT1 dapat mencapai potensi diri sepenuhnya. Dalam setahun terakhir, kemitraan tersebut juga telah menjalankan berbagai inisiatif kolaboratif untuk meningkatkan akses perawatan diabetes bagi anak-anak dengan DMT1.

Upaya-upaya ini meliputi penyelenggaraan program edukasi pasien yang komprehensif, penguatan kapasitas tenaga medis, memastikan akses terhadap insulin dan perlengkapannya, serta meluncurkan fitur Diabetes Registry & Diary di aplikasi PrimaKu.

Pada Juni 2022, hampir 1.000 pasien diabetes tipe 1 telah bergabung dengan CDiC. Selain itu, program ini juga telah melatih lebih dari 3.000 tenaga medis, serta 2.000 pasien dan caregiver.

Berbagai kegiatan CDiC untuk meningkatkan pemahaman mengenai DMT1 juga telah berhasil menjangkau lebih dari 10 ribu orang. Vice President dan General Manager Novo Nordisk Indonesia, Sreerekha Sreenivasan, mengatakan, selama lebih dari 100 tahun, Novo Nordisk terus berkomitmen untuk memberikan dampak signifikan dalam kehidupan individu yang hidup dengan diabetes.

Termasuk anak-anak dengan DMT1 dengan menyediakan solusi inovatif, edukasi yang memberdayakan mereka, dan kegiatan kolaboratif.

"Kami berharap, Diabetes Camp dapat memberikan peralatan dan pengetahuan yang diperlukan anak-anak dengan DMT1 untuk mengelola kondisi mereka secara efektif dan membantu mereka mencapai potensi diri. Kami optimistis pengalaman ini akan memungkinkan mereka untuk menyambut masa depan yang lebih cerah dan kehidupan yang lebih menyenangkan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler