Mati tanpa Iman Bagai Mengarungi Samudera tanpa Kapal
Iman merupakan modal untuk dekat dengan Allah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab Nashaihul Ibad yang ditulis Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dijelaskan bahwa orang yang mati tanpa iman, bagai mengarungi samudera tanpa kapal. Bagaikan orang yang tenggelam di lautan.
Hal tersebut dijelaskan Syekh Nawawi al-Banteni dengan mengutip sabda Nabi Muhammad SAW dan perkataan para sahabat Nabi SAW serta para tabi'in.
Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu anhu pernah berkata, "Siapapun yang mask kubur (mati) dengan tanpa membawa bekal (iman), maka ia bagaikan mengarungi samudera tanpa kapal."
Menurut Syekh Nawawi al-Banteni, orang yang mati tanpa iman bagai tenggelam di lautan dan tidak akan selamat. Kecuali Allah SWT menyelamatkannya, maka ia akan selamat.
Hal tersebut berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, "Mayat di dalam kuburnya bagaikan orang tenggelam yang memohon pertolongan."
Dalam kitab Nashaihul Ibad juga dijelaskan keutaman Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu.
Menukil dari Syekh Abdul Mu'thi As Samlawi, diriwayatkan dari Umar Radhiyallahu anhu. Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW berkata, "Beritahukan kepadaku tentang keutamaan Umar." Maka Malaikat Jibril menjawab, "Seandainya air laut menjadi tintanya dan pepohonan menjadi penanya, niscaya aku tidak akan sanggup menghitungnya."
Kemudian Nabi Muhammad SAW bertanya lagi, "Sekarang beritahukan kepadaku tentang kebaikan Abu Bakar?" Maka Malaikat Jibril menjawab, "Umar hanyalah salah satu kebaikan dari kebaikan-kebaikan yang dimiliki Abu Bakar."
Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.