Turun Lebih Cepat, BI: Inflasi 2024 Berkisar 1,5-3,5 Persen
BI mengungkapkan, inflasi kembali ke dalam sasaran lebih cepat dari perkiraan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan inflasi saat ini kembali ke dalam sasaran lebih cepat dari perkiraan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Juni 2023 tercatat 3,52 persen secara tahunan.
"Sehingga ini (inflasi) berada di dalam sasaran tiga plus minus satu persen," kata Perry dalam konferensi pers, Selasa (25/7/2023).
Perry menjelaskan, penurunan inflasi terjadi di semua kelompok. Inflasi inti Juni 2023 tercatat 2,58 persen secara tahunan yang lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,66 persen.
"Ini dipengaruhi oleh stabilnya nilai tukar, turunnya harga komoditas global, rendahnya dampak lanjutan dari inflasi volatile food, dan terkendalinya ekspektasi inflasi," jelas Perry.
Dia menambahkan, inflasi kelompok volatile food tercatat 1,20 persen secara tahunan atau turun dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,28 persen. Sementara itu inflasi kelompok administered prices juga menurun dari 9,52 persen secara tahunan menjadi 9,21 persen.
Perry menilai, kembalinya inflasi ke dalam sasaran sebagai hasil positif dari konsistensi kebijakan moneter. Selain itu juga eratnya sinergi pengendalian inflasi pangan antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah.
"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran tiga plus minus satu persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 plus minus satu persen pada 2024," ungkap Perry.