Golkar Dihantam Puting Beliung, Sikap Jokowi Ditunggu

Sudah terlihat ada semacam jarak yang memisahkan Airlangga dan Presiden Jokowi.

Republika/Putra M. Akbar
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) usai menjalani pemeriksaan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Rep: Wahyu Suryana Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, diperiksa selama 12 jam oleh Kejagung atas dugaan korupsi CPO. Selain kepada Partai Golkar, perhatian masyarakat turut mengarah kepada sikap Presiden Joko Widodo.

Baca Juga


Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, ini bukan merupakan angin biasa yang menimpa Partai Golkar. Dia merasa, ini merupakan bencana berupa angin puting beliung karena berasal dari lingkaran Istana.

"Karena sumbernya jelas dari lingkaran Istana, baik yang berhubungan persoalan hukumnya maupun persoalan rencana Munaslub, ini bukan angin biasa, ini angin puting beliung," kata Ray kepada Republika, Selasa (25/7).

Apalagi, Ray menuturkan, yang sudah bersiap untuk terjun mengambil tongkat kepemimpinan ke Partai Golkar bukan orang luar. Tapi, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.

Direktur Lingkar Madani itu merasa, saat ini banyak yang penasaran apa alasan Presiden Jokowi yang membiarkan itu semua terjadi. Sebab, angin yang menimpa Golkar hari ini tidak bisa dipungkiri berasal dari Istana.

"Apakah pemeriksaan terhadap Airlangga memang direstui Pak Jokowi," ujar Ray, mempertanyakan.

Selain itu, dia mengaku, penasaran apa alasan Presiden Jokowi membiarkan tindak tanduk dari Luhut Binsar Pandjaitan maupun Bahlil Lahadalia. Mengingat, Ray mengingatkan, keduanya jelas merupakan anak buah Jokowi.

Kedekatan Airlangga dan Jokowi dipertanyakan ...

ADA JARAK ANTARA AIRLANGGA DAN JOKOWI

Ray turut mempertanyakan seperti apa kedekatan Airlangga Hartarto dan Presiden Jokowi hari ini. Sebab, hari ini seperti sudah terlihat ada semacam jarak yang mulai memisahkan Airlangga dan Presiden Jokowi.

Padahal, lanjut Ray, Airlangga merupakan orang yang memasang badannya untuk setidaknya dua hal untuk Presiden Jokowi. Pertama soal isu perpanjangan masa jabatan yang Golkar saat itu setuju saja.

"Kedua, soal mendirikan koalisi yang disosialisasikan saat itu untuk menjadi jembatan bagi Ganjar Pranowo sebagai capres," kata Ray.

Apalagi, melihat kedekatan Airlangga-Jokowi beberapa waktu lalu, bahkan setelah Nasdem mulai berjarak. Merujuk 3-4 bulan lalu, Ray mengaku, heran alasan Jokowi seakan lepas tangan atas apa yang menimpa Golkar sekarang.

"Itu teka teki yang menurut saya mungkin dalam beberapa waktu ke depan bisa kita lihat," ujar Ray. 

Presiden Jokowi menanggapi pemeriksaan Airlangga...

PRESIDEN JOKOWI TANGGAPI PEMERIKSAAN AIRLANGGA

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) turut memberikan tanggapan terkait diperiksanya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Hal ini diungkapkannya mengingat Airlangga dijadwalkan menjalani pemeriksaan tersebut pada Senin (24/7/2023).

"Ya, kita harus hormati. Proses hukum di manapun, KPK, kepolisian, kejaksaan, semua harus dihormati," kata Jokowi secara singkat kepada Republika seusai mengunjungi Pasar UMKM di Lapangan Rampal, Kota Malang, Senin (24/7/2023).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memenuhi panggilan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung). Ia dimintai keterangan sebagai saksi di kasus perizinan ekspor CPO atau minyak goreng.

Airlangga mengenakan baju batik, tiba di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Senin, sekitar pukul 08.24 WIB. Saat tiba di Gedung Bundar, Ketua Umum Partai Golkar itu langsung masuk ke dalam gedung, tanpa memberikan keterangan kepada wartawan.

Sebelumnya, Sabtu (22/7/2023), Kepala Pusat Perangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan kedua kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kamis.

Ia berharap Airlangga dapat hadir memenuhi panggilan pemeriksaan pada Senin (24/7/2023) dalam penanganan perkara dugaan tidak pidana korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya. Hal ini termasuk masalah minyak goreng.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler