Nissan Tendang Renault dari Pemegang Saham Dominan
Saham Renault di Nissan kini tinggal 15 persen.
REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO--Nissan Motor Co akan menginvestasikan hingga 600 juta euro di unit kendaraan listrik baru Renault SA, setelah mereka menandatangani perjanjian untuk mengubah aliansi modal mereka yang telah berumur puluhan tahun.
Perjanjian baru itu memungkinkan lebih banyak fleksibilitas manajemen dan memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk mobil tanpa emisi.
Di bawah kemitraan baru, Renault akan mengurangi sahamnya di Nissan menjadi 15 persen dari 43,4 persen sementara Nissan akan mempertahankan 15 persen sahamnya di mitra Prancis tersebut.
“Pembuat mobil Jepang dapat mengambil kurang dari 10 persen saham di bisnis EV baru yang disebut Ampere untuk dipisahkan dari Renault,” kata orang yang mengetahui masalah tersebut sebagaimana dikutip Kyodo, Rabu (26/7/2023).
Nissan telah berhati-hati untuk berpartisipasi dalam usaha patungan karena kekhawatiran atas ketentuan kesepakatan, termasuk bagaimana kekayaan intelektual terkait EV akan ditangani, dan hal itu telah menunda kesepakatan yang disetujui dari akhir Maret.
“Investasi Nissan di Ampere telah dilihat secara luas sebagai prasyarat kesepakatan Renault untuk melepaskan sahamnya di Nissan,” kata para analis.
Aliansi yang dibentuk kembali, perubahan signifikan dari struktur ikatan yang terbentuk lebih dari dua dekade lalu, muncul setelah kebencian tumbuh di Nissan, di mana Renault merasa terlalu dominan meskipun faktanya Nissan menjual lebih banyak mobil daripada pembuat mobil Prancis itu.
Renault awalnya mengambil 37 persen saham Nissan pada 1999 untuk menyelamatkan pembuat mobil Jepang itu dari jurang kebangkrutan. Sejak itu, Nissan mendapatkan kembali kesehatan keuangannya dan menjadi pendorong pertumbuhan utama dalam aliansi tersebut di bawah mantan CEO Carlos Ghosn yang diutus oleh Renault.
"Kami akan meningkatkan nilai perusahaan Nissan lebih jauh dengan memanfaatkan sepenuhnya ikatan yang dinaikkan ke tahap berikutnya," kata CEO Nissan, Makoto Uchida, pada konferensi pers untuk pendapatan terbaru perusahaan.
Uchida mengatakan Nissan akan lebih fokus pada pengoptimalan strateginya sendiri untuk setiap pasar dan mencari kerja sama dengan mitra lain, mengingat saham Renault yang lebih rendah akan memberi tim manajemennya lebih banyak otonomi.
"Kita harus secara radikal mengubah cara kita berbisnis," kata Uchida.
CEO Renault Luca de Meo juga menyambut baik kerangka kerja baru ini dalam rilisnya, "Mereka memberi kami kelincahan strategis yang kami butuhkan lebih dari sebelumnya di lingkungan yang berkembang pesat saat ini."