Ramai Modus Penipuan Mobile Banking, BCA Pastikan Data Nasabah Terjaga
BCA menegaskan kabar transfer Rp 0 adalah informasi yang tidak bernar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi membuka pintu bagi modus penipuan yang semakin canggih. Beberapa hari terakhir, beredar informasi di media sosial, mulai dari transfer Rp 0 dari rekening BCA ke rekening bank lain, tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA Mobile, hingga adanya klaim dari pihak yang memiliki data nasabah dan penawaran akses ke sistem finansial BCA.
PT Bank Central Asia (BCA) menegaskan kabar transfer Rp 0 adalah informasi yang tidak bernar. "Informasi yang diklaim sebagai data dari BCA, setelah kami lakukan pengecekan, dapat kami sampaikan bahwa data yang diklaim beredar tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh BCA," kata Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn melalui keterangan resmi, Jumat (28/7/2023).
Selanjutnya, aplikasi mobile dan website myBCA hanya dapat diakses nasabah dengan menggunakan BCA ID dan password yang dibuat dan diketahui oleh nasabah sendiri. Untuk melakukan transaksi finansial di aplikasi mobile myBCA, nasabah harus memasukkan PIN yang hanya diketahui oleh nasabah.
Untuk melakukan transaksi finansial di website myBCA, nasabah harus memasukkan One Time Password (OTP) dari token KeyBCA. BCA kembali menegaskan hingga saat informasi ini disampaikan, tidak ada nasabah yang mengalami kerugian finansial di tengah ramainya informasi hoax dan klaim oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Mengenai munculnya pop up peringatan virus saat mengakses BCA Mobile, kami juga menegaskan bahwa tidak benar BCA Mobile terkena virus namun pop up tersebut merupakan alert dari sistem smartphone akibat deteksi aplikasi berbahaya yang ada di smartphone," kata Hera.
BCA mengimbau nasabah untuk selalu melakukan install aplikasi resmi baik di PlayStore, AppleStore atau AppGallery, serta melakukan update software perangkat smartphone terbaru. Install dari aplikasi tidak resmi memiliki risiko perangkat/ device bisa terinfeksi virus yang dapat mengancam data dan aktivitas di device tersebut, termasuk aktivitas finansial nasabah.
BCA juga mengimbau nasabah untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk mengetahui data nasabah. BCA mengimbau agar nasabah tidak membagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), nomor kartu ATM, Personal Identification Number (PIN), kepada siapapun. Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala.
Di samping itu, BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah. Seluruh strategi dan penerapan standar keamanan tersebut selalu dievaluasi dan di-update secara rutin dengan memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital.