Otorita IKN Sebut Tujuh Perusahaan Swasta Indonesia Siap Memulai Pembangunan
Ketujuh perusahaan itu berkomitmen membangun RS, hotel, sekolah, hingga mal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap sekitar tujuh perusahaan swasta Indonesia dalam persiapan groundbreaking di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur pada Agustus atau September mendatang. Ketujuh perusahaan swasta domestik itu berkomitmen melakukan pembangunan mulai dari rumah sakit, hotel, sekolah, perkantoran, dan juga mal perbelanjaan.
"Saat ini dalam fase persiapan untuk groundbreaking atau pembangunan di IKN pada Agustus atau September mendatang," ujar Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Ahad (30/7/2023).
Agung menambahkan, dengan demikian bisa dikatakan dalam waktu dekat investor swasta sudah mulai masuk melakukan pembangunan di IKN Nusantara. Selama ini, pembangunan di IKN yang berjalan dengan menggunakan APBN yang dilakukan oleh Kementerian PUPR, di mana progresnya berjalan dengan sangat baik.
"Dalam aspek investasi, di samping seluruh dunia menjalin kerja sama dengan OIKN, namun adalah perusahaan-perusahaan swasta Indonesia yang telah menanamkan komitmen dan kesepakatannya karena IKN merupakan World City for All atau Kota Dunia untuk Semua, namun juga sebagai ibu kota negara Republik Indonesia dan karenanya para pengusaha Indonesia yang mengawali kesepakatan demi langkah ke depan," kata Agung.
Sebelumnya, OIKN melalui Badan Usaha Milik Otorita yakni Bina Karya melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan sejumlah perusahaan swasta Indonesia yang berencana ikut membangun IKN Nusantara. Adapun rencana pembangunan di IKN oleh sejumlah perusahaan swasta tersebut, seperti pembangunan mal perbelanjaan, rumah sakit dan sekolah bertaraf internasional sampai dengan pembangunan kawasan terpadu.
Ibu Kota Negara Nusantara dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju, sesuai Visi Indonesia 2045. Dibangun dengan identitas nasional, IKN akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, serta mempercepat Transformasi Ekonomi Indonesia.